Madiun (ANTARA News) - Magdalena (29) warga Jalan Ki Ageng Kebo, Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis, diduga telah membakar ibu kandungnya sendiri, Susiani (50) di rumahnya sendiri. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan kejadian tersebut bermula saat pelaku meminta sertifikat tanah kepada ibunya untuk keperluan meminjam uang di bank. Namun ibunya menolak sehingga akhirnya pelaku menyiram bensin ke tubuh ibunya sendiri dan kemudian membakarnya. Menurut penuturan pelaku, Magdalena, hal itu terpaksa dilakukan karena tanpa sepengetahuannya, ibunya telah membalik nama sertifikat tanah tersebut menjadi atas nama Susiani, ibunya sendiri. Padahal tanah, rumah beserta isinya yang ada tersebut, kata dia, adalah milik korban yang telah dibeli atas hasil jerih payahnya selama menjadi TKW di Hongkong beberapa tahun lalu. "Sebetulnya saya tidak membakar ibu, saya cuma ingin membakar rumah dan barang-barang milik saya yang telah diakui ibu saya," katanya saat diperiksa di Mapolsek Kartoharjo, Polres Madiun. Menurut dia, semenjak bekerja di Hongkong selama tahun 1999-2001 lalu, ia setiap bulannya selalu mengirim uang ke ibunya di Madiun. Adapun jumlah uang yang telah dikirimkan tersebut mencapai Rp35 juta yang telah dipergunakan untuk membeli tanah, rumah beserta isinya di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo. Namun sertifikat tanah tersebut ternyata dibelakang hari tidak diatasnamakan pelaku, melainkan ibunya sendiri. Hal itu baru diketahui saat pelaku meminta sertifikat tanah dari ibunya untuk meminjam uang di bank dengan menggunakan jaminan sertifikat tersebut. Namun saat itu, kata dia, ibunya menolak meminjamkan sertifikat tanah tersebut. Namun korban tetap memaksa meminta sertifikat tanah tersebut. Karena korban tetap bersikukuh tidak memberikan sertifikat tanah tersebut, maka akhirnya pelaku membeli dua botol bensin untuk membakar rumah dan seisinya itu. Namun ternyata saat membakar rumah tersebut ternyata mengenai badan korban. Akibatnya korban mengalami luka bakar di bagian badan, kaki dan tangan yang akhirnya dibawa ke RSUP dr.Soedono Madiun untuk mendapat perawatan intensif. Kepolsek Kartoharjo, AKP Sentot Sujito, mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku pembakaran di Mapolsek Kartoharjo. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008