Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar meminta kepada pemerintah agar diberikan kewenangan lagi untuk mendistribusikan lagi beras bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta anggota TNI/Polri. "Kalau boleh kita minta agar Bulog diberikan lagi tugas untuk distribusi beras bagi PNS, TNI dan Polri," kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar saat diskusi dengan Forum Komunikasi Wartawan Wapres (Forwapres) di Jakarta, Kamis. Diskusi yang mengambil tema "Ketahanan Pangan Nasional" tersebut menghadirkan Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kaman Nainggolan, Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda D Adiningrat dan Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Nasional Andalan Winarno Tohir. Menurut Mustafa jika Bulog diberikan peran lagi untuk mendistribusikan beras bagi PNS dan TNI/Polri maka akan terjadi sirkulasi beras di gudang-gudang Bulog dengan baik. Selain itu Bulog akan bisa secara optimal menyerap hasil panen padi para petani. Jika tugas tersebut diberikan kembali pada Bulog, tambahnya maka akan ada empat juta anggota PNS, dan TNI/Polri yang harus dilayani distribusi berasnya. Dengan demikian akan ada kelancaran keluar masuk beras di gudang Bulog secara rutin tiap bulan. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas untuk melakukan hal itu, namun saat ini hal itu sudah tidak diberikan lagi. "Kalau sirkulasi (keluar-masuk) beras di gudang-gudang Bulog lancar maka beras akan jadi "fresh" dan baik bagi petani," kata Mustafa. Sementara mengenai stok pangan nasional, Mustafa mengatakan hingga saat ini stok beras nasional dalam keadaan aman. Menurut Mustafa stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 1,75 juta ton. Dari jumlah 1,75 juta ton tersebut sebanyak 680 ribu ton akan digunakan untuk Operasi Stabilisasi Harga Beras (OSHB), Operasi Pasar Khusus dan program pembagian beras bagi masyarakat miskin (Raskin). "Jadi stok nasional ada satu juta ton, cukup aman," kata Mustafa. Sebelumnya beberapa kalangan mengkawatirkan stok pangan nasional setelah terjadinya musibah banjir di Pulau Jawa. Sementara Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kaman Nainggolan meminta masyarakat agar tidak terlalu pesimistis mengenai keadaan stok pangan nasional. Kaman Nainggolan mengeluarkan data bahwa untuk padi, dan jagung terjadi kenaikan produksi untuk tahun 2007. Hanya kedelai yang mengalami penurunan. Produksi padi pada tahun 2006 sebanyak 54,4 juta ton dan pada tahun 2007 naik menjadi 57,05 juta ton (naik 4,76 %). Produksi jagung pada tahun 2006 11,6 juta ton dan tahun 2007 menjadi 13,3 juta ton (naik 14,39 %). Sedangkan produksi kedelai tahun 2006 sebanyak 0,7 juta ton dan tahun 2007 turun menjadi 0,6 juta ton (turun 18,64 %).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008