Manado (ANTARA News) - Pemerintah akan mempercepat program diversifikasi tanaman kedelai di Indonesia hingga tahun 2010, dari target sebelumnya tahun 2015. Menteri Pertanian Anton Apriantono di Manado, Kamis, mengatakan, program diversifikasi hingga tahun 2010 untuk mempercepat sistem penyeragaman tanaman kedelai di Indonesia, sehingga tidak bisa lagi bergantung dari impor luar negeri. "Target kita tidak lagi berharap banyak pada pasokan luar negeri perlu waktu," jelas Menteri di sela-sela seminar Pengembangan Kelapa, kerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado dan Komisi IV DPR RI. Pasokan impor kedelai dari luar negeri sebanyak 1,2 juta ton setiap tahun, sementara kebutuhan riil konsumsi masyarakat akan kebutuhan tumbuhan nutrisi itu sebanyak dua juta ton. Menurutnya, pemerintah tetap berusaha untuk mencari solusi atas persoalan kedelai di Indonesia, sehingga tidak memicu persoalan ekonomi masyarakat. "Namun solusi yang akan dicari, tidak dilakukan secara langsung atau semudah membalikkan telapak tangan, akan ada waktu panjang," ungkapnya. Program diversifikasi tanaman kedelai akan dipacu bersama dengan berbagai komoditi unggulan lain, seperti jagung dan padi, agar ketergantungan terhadap impor bahan pangan itu menurun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008