Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Sumardjono mengatakan pencarian bangkai pesawat intai taktis Nomad yang jatuh di perairan Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), pada akhir 2007, pekan ini mulai dihentikan. "Namun, bukan berarti pencariannya dihentikan total. Kapal-kapal patroli yang beroperasi di sepanjang pesisir barat Sumatera terus memantau keberadaan bangkai pesawat dan dua korban yang hilang," katanya usai memimpin serah terima jabatan Komandan Seskoal di Jakarta, Kamis. Sumardjono menegaskan, menyusul keputusan penghentian pencarian bangkai Nomad dan dua korban hilang tersebut, maka sebagian kekuatan yang dikerahkan akan ditarik kembali kecuali kapal-kapal patroli yang memang bertugas di sepanjang pesisir barat Sumatera. "Jadi, pencarian tidak dihentikan total, tetap dilakukan hanya tidak menjadi fokus utama dan sebagian kekuatan mulai dikurangi kecuali kapal-kapal patroli yang memang selama ini bertugas di sepanjang perairan barat Sumatera," ujar Kasal. Tentang evaluasi terhadap Skadron Nomad, Sumardjono mengaku belum selesai. "Ini masih berjalan dan belum selesai. Mungkin pekan depan sudah bisa saya umumkan. Saya tidak mau memberikan pernyataan secara sepotong-potong mengingat kecelakaan pesawat harus dilihat secara menyeluruh , Kan ada bagian sayap, ekor alat navigasi dan lain-lain jadi tidak bisa dilihat secara sepotong-potong," katanya. Pada Minggu (30/12), Nomad TNI AL P837 833 jatuh di Batu Daun, Kelurahan Ujung Kareung, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Setelah terbang 15 menit pesawat mendarat darurat di perairan Sabang, karena mati mesin dan cuaca buruk. Dari insiden itu, empat orang telah ditemukan, dua diantaranya selamat dan dua lainnya meninggal dunia, sedangkan tiga awak lainnya masih hilang. Dua orang yang ditemukan meninggal dunia adalah Komandan Lanudal Sabang, Mayor Laut Suwito, Serma Yudi Sumbakwan dan PNS Trianda, sedangkan dua orang yang selamat adalah Serka Slamet Agustono dan kelasi Agus Riyadi. Sementara itu, dua orang yang masih hilang adalah Kapten Pilot Lettu Eri Sambudi dan Ko-Plot Letda Aris Pitoyo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008