Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik Kamis meski laporan menunjukkan peningkatan cadangan minyak mentah AS dan permintaan Presiden AS George W Bush kepada anggota OPEC untuk meningkatkan produksi, pedagang mengatakan. Dalam perdagangan pagi, kontrak berjangka minyak utama New York minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Februari, naik 28 sen menjadi 91,12 dolar AS per barel. Kontrak tersebut ditutup turun 1,06 dolar AS pada 90,84 dolar AS pada perdagangan di New York Mercantile Exchange pada Rabu, sebagaimana dilaporkan AFP. Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Februari turun 1,23 dolar AS pada 89,75 dolar AS di London pada Rabu. Harga jatuh setelah Departemen Energi AS mengatakan cadangan minyak mentah Amerika meningkat hingga 4,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 11 Januari. Peningkatan cadangan itu masih di atas ekspektasi pasar berupa peningkatan 1,25 juta barel dan menghentikan penurunan selama delapan pekan berturut-turut. Pada saat yang bersamaan, Badan Energi Internasional, penasehat kebijakan negara-negara industri utama, mengatakan pihaknya sedang menjaga perkiraan 2008-nya tentang permintaan minyak yang tidak berubah meski ekspektasi mengenasi resesi AS meningkat. Harga minyak tetap naik namun telah mengalami penurunan hampir 10 dolar AS sejak menyentuh rekor tertingg1 100,09 dolar AS per barel di New York pada awal bulan ini. Bush, yang mengakhiri kunjungan Timur Tengah Rabu, menyuarakan harapan pada pekan ini agar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan meningkatkan produksi minyak untuk mengatasi harga yang tinggi, usai pembicaraannya dengan Raja Abdullah dari Arab Saudi, produsen minyak mentah teratas dunia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008