Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami technical rebound pada awal sesi, Kamis, setelah dua hari perdagangan mengalami tekanan jual yang tinggi.
IHSG dalam pra pembukaan (09.25 waktu JATS) dibuka naik 14,431 poin atau 0,56 persen menjadi 2.606,742, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, terdongkrak 4,045 poin atau 0,73 persen untuk berada di 561,460.
Kenaikan indeks didorong naiknya kembali saham-saham unggulan, seperti Bumi Resources naik Rp150 ke posisi Rp5.800, Aneka Tambang terangkat Rp75 jadi Rp3.975, Telkom menguat Rp50 jadi Rp9.000 dan Internasional Nickel naik menjadi Rp9.550.
Pada lima menit pertama perdagangan, saham-saham yang naik sebanyak 71 dibanding yang turun hanya tujuh jenis saham, sedangkan 31 stagnan dan 340 efek belum aktif diperdagangkan.
Kenaikan indeks BEI ini searah dengan penguatan beberapa saham di kawasan Asia, terutama bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 jelang penutupan perdagangan sesi pagi yang menguat 152,44 poin atau 1,13 persen, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terangkat 410,30 poin atau 1,68 persen ke level 24.863,96 di awal perdagangan dan Bursa Singapura dengan indeks Straits Timesnya yang naik 19,18 poin atau 0,63 persen untuk berada di posisi 3.077,67.
Namun beberpa saham di kawasan Asia juga banyak yang masih mengalami koreksi, mengikuti melemahnya bursa AS di Wall Street, Rabu malam, yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap resesi di AS.
Di bursa Wall Street, Rabu malam, indeks Dow Jones ditutup turun 34,95 poin atau 0,28 persen ke posisi 12.466,16.
Analis Riset PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, mengatakan kondisi perekonomian AS masih menjadi ketakutan pasar, sehingga menyebabkan penarikan dana yang besar dari pasar saham.
Dia juga masih mengkhawatirkan indeks akan kembali mengalami tekanan, karena kondisi perekonomian AS yang terus mengalami tekanan, terutama dari laporan keuangan perusahaan keuangan yang diperkirakan akan mengalami kerugian akibat krisis kredit subprime mortgage. (*)
Copyright © ANTARA 2008