Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan target akselerasi perbankan syariah, yang mencapai lima persen dari total aset bank konvensional pada 2008, cukup ambisius.
"Target itu memang cukup ambisisus, namun tahun ini dan tahun-tahun ke depan akan menjadi tahun akselerasi perbankan syariah," katanya ketika memberikan sambutan pembukaan Festival Ekonomi Syariah di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk perkembangan perbankan syariah. Apalagi, menurut dia, perbankan syariah lebih tangguhh menghadapi kondisi ketidakpastian ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Burhanuddin menyatakan bahwa secara keseluruhan, prinsip ekonomi syariah dapat menjadi alternatif bagi pembangunan.
Menurut dia, prinsip ekonomi syariah memiliki tata nilai yang berkeadilan, serta mendorong peningkatan pembiayaan di sektor riil terutama kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu, menurut dia, tercermin dari tingginya rasio pembiayaan atas simpanan (financing to deposit rasio/FDR) perbankan syariah yang sebesar 103 persen pada tahun 2007.
Sedangkan untuk sektor pembiayaan sektor UMKM, hingga November 2007, perbankan syariah telah menyalurkan dana sebesar Rp19 triliun atau meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan 2006 yang hanya mencapai Rp7,9 triliun.
"Untuk itu tidak berlebihan bila pengembangan ekonomi syariah menjadi agenda nasional," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008