Sucikan hati, sucikan diri juga dengan tidak membuang sampah sembarangan

Jakarta (ANTARA) - Sekitar 80 personel dari pasukan tim oranye dilibatkan untuk membersihkan sampah-sampah sisa pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

"Tim kami dibantu pasukan oranye yang berjumlah 80 orang nanti akan langsung bergerak membersihkan sampah sisa pelaksanaan Shalat Id," ujar Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan sampah sisa pakai masyarakat, seperti koran dan tikar plasti,k masih menjadi permasalahan klasik usai pelaksanaan hari raya di tempat itu, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.

Masyarakat yang tidak mendapat tempat di dalam masjid harus menggelar saf di luar area. Setelah selesai shalat, sampah-sampah yang mereka bawa kadang dibiarkan di mana saja dan mengganggu estetika masjid.

"Jaga kebersihan, bagi yang membawa koran atau tikar plastik, silakan bawa pulang sampahnya kembali atau buang di tempat yang sudah disediakan. Jadi masjidnya ramai tapi tetap bersih dan enak dilihat," kata dia.

Kondisi itu juga diperparah oleh para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar area menuju masjid. Mereka terkadang membuang sampah di mana saja atau menyimpan sampah dagangan secara berceceran.

"Sucikan hati, sucikan diri juga dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata dia.

Pelaksanaan Shalat Id di Masjid Istiqlal berjalanan khidmat. Bertindak sebagai imam dan khatib yakni mantan Menteri Agama Kabinet Gotong Royong Said Agil Husin Al Munawar.

Tema yang diambil dalam pelaksanaan Shalat Id itu, yakni "Idul Fitri Menebar Maaf Membangun Kebersamaan".

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019