Kebersamaan akan melahirkan implikasi kebaikan, ketakwaan sehingga tercipta kerukunan dalam berinteraksi secara horizontal
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo melaksanakan solat Idul Fitri 1440 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu.
Presiden tiba di masjid pukul 06:55 WIB.
Kepala Negara duduk diapit oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali di shaf terdepan.
Sejumlah pejabat yang turut hadir di masjid itu antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Selain itu, beberapa duta besar negara sahabat juga turut berada di shaf terdepan rangkaian solat Idul Fitri.
Pada ibadah solat Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal, tokoh yang bertindak sebagai imam solat sekaligus khotib yakni Guru Besar Ilmu Hadist Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Said Agil Husin Al Munawar.
Dalam khotbah Idul Fitri, Said menyampaikan Ramadhan merupakan bulan penempaan bagi umat muslim untuk menahan diri dan mengendalikan diri dari tipu daya setan yang dapat merusak tata harmoni masyarakat dan takwa kepada Allah SWT.
Tema khotbah dalam rangkaian Ibadah Solat Idul Fitri kali itu adalah "Menebar Maaf Membangun Kebersamaan".
"Kebersamaan akan melahirkan implikasi kebaikan, ketakwaan sehingga tercipta kerukunan dalam berinteraksi secara horizontal," ujar Said.
Konsep ukuwah dengan saling memperhatikan dapat bermakna sebagai kebersamaan dan keserasian yang menjadi dasar memupuk ukhuwah, demikian Said.
Usai ceramah solat Id, Presiden pun disambut masyarakat yang hendak bersalaman dengan dirinya.
Presiden dan ibu negara juga direncanakan melakukan halal bihalal bersama pejabat negara dan masyarakat di Istana Negara.
Masyarakat dapat mendaftar halal bihalal melalui kawasan silang Monas sisi barat laut sebelum diantar masuk ke komplek Istana Jakarta.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019