Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh tanah air agar efektif menghasilkan tenaga kerja (naker) yang memiliki ketrampilan dan dibutuhkan pasar. Dalam jumpa pers seusai rapat kabinet terbatas di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Rabu, Presiden menyatakan dalam tiga tahun pemerintahannya banyak BLK yang belum dikelola dengan baik. Presiden Yudhoyono berharap agar BLK-BLK tersebut tidak disia-siakan. "BLK harus dikoordinasikan dengan pasar sehingga ketrampilan dan jenis pelatihan di BLK bisa sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan," katanya. Hal tersebut, lanjut dia, juga dilakukan guna mengatasi kesempatan yang hilang di luar negeri karena Tenaga Kerja Indonesia kalah bersaing di luar negeri. Presiden menyebut sejumlah negara di Timur Tengah, Asia dan Australia membutuhkan tenaga kerja dengan ketrampilan tertentu. Dan hal itu merupakan kesempatan besar bagi WNI yang ingin bekerja di luar negeri. Kepala Negara juga menyebut dua misi yang harus disukseskan pemerintah dalam pengelolaan TKI di luar negeri yaitu perlindungan dan pelayanan yang baik. Untuk itu Presiden Yudhoyono mengharapkan adanya koordinasi yang baik di antara jajaran pemerintah dan pihak-pihak terkait agar perlindungan hukum bagi TKI bermasalah serta pelayanan bagi para TKI bisa dilakukan dengan maksimal. Menyangkut program transmigrasi, Depnakertrans bersama pemerintah daerah setempat akan membangun Kota Terpadu Mandiri (KTM), sebuah kawasan dimana penduduk lokal dan para transmigran melakukan kegiatan bersama dengan fasilitas dan infrastruktur yang baik. Ide dibangunnya KTM ini agar ke depan dapat memberikan nilai tambah dan bermanfaat baik secara ekonomi maupun bagi kesejahteraan masyarakat," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008