Saya berharap momen Idul Fitri ini dapat semakin memperkuat rasa kebersamaan seluruh warga Indonesia yang berada di Rusia, ujarnya
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah rombongan wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke Rusia turut merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah bersama dengan warga Indonesia lainnya yang bermukim di Rusia pada Selasa (4/6), dimana Rusia menetapkan berdasarkan Dewan Mufti Rusia, Spiritual Board of Muslim of the Russian Federation tanggal 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada 4 Juni.
Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya kepada Antara di Jakarta, Selasa menyebutkan KBRI Moskow bekerja sama dengan Himpunan Persaudaraan Islam Indonesia (HPII) di Moskow mengadakan kegiatan sholat Idul Fitri 1440 Hijriah.
Sekitar 200 warga Indonesia turut memadati kegiatan sholat Idul Fitri berjamaah yang dilaksanakan di KBRI Moskow pukul 08.30 pagi waktu setempat, bertindak selaku imam sholat Idul Fitri Rifqi Zulkarnaen, mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia, Sedangkan khatib M. Alfan Baedlowi, mahasiswa S2 di Moskow yang menjadi Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) untuk Federasi Rusia dan Eropa Utara.
Khotbah singkat Idul Fitri menyoroti seputar bagaimana untuk memaknai hikmah Ramadhan dan keterkaitan akan pentingnya menjaga tali silaturahmi, membina persaudaraan serta saling menghormati dan menjaga lisan di antara sesama manusia.
Hal ini sebagai salah satu sikap dan wujud karakter keimanan dan ketakwaan seorang muslim yang juga harus menjadi agen pemersatu bangsa dan menciptakan perdamaian.Kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah tamah, silaturahmi dan santap hidangan khas Idul Fitri bersama dengan Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, dan ibu, serta segenap jajaran staf KBRI Moskow dan keluarga.
Kegiatan dilaksanakan di Wisma Duta yang dihadri sekitar sekitar 400 orang.
Di tengah musim semi yang sejuk (sekitar 20°C), tampak masyarakat Indonesia yang didominasi para mahasiswa menikmati hidangan yang buat mereka sangat langka. Sama seperti di Indonesia, ibu-ibu Dharma Wanita KBRI menyiapkan lontong sayur, opor ayam, rendang, terik kacang dan lainnya.
Ada pula aneka penganan khas Idul Fitri, seperti kue nastar, putri salju, lapis legit, tape ketan hitam dan es campur. Tampak para warga dengan tertib mengantri menunggu giliran untuk mencicipi aneka hidangan yang disediakan.
Selain mahasiswa tampak juga hadir dari kalangan profesional, tenaga terampil, sektor informal, diaspora Indonesia yang bermukim di kota Moskow, dan bahkan ada beberapa yang datang dari kota Saint Petersburg dengan naik kereta selama 9 jam.
“Kebetulan waktu wisata kami berenam ke Rusia bertepatan dengan perayaan Idul Fitri dan kami memperoleh informasi bahwa akan ada sholat serta open house. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk merayakannya bersama dengan warga Indonesia lainnya di KBRI Moskow. Kami sangat senang dapat menikmati suasana perayaan Idul Fitri layaknya di Indonesia”, ujar Jesse F. Sulu saat berbincang dengan salah satu staf KBRI Moskow.
Hal senada juga disampaikan Syahrir, dosen Desain Grafis di salah satu universitas di Bandung, serta dua turis Indonesia asal Jakarta, Stefhanie Permata Indah dan Rieka Claudia yang merupakan karyawati perusahaan sekuritas di Jakarta.
“Kami langsung menuju KBRI Moskow dari stasiun kereta. Kami baru tiba tadi pagi-pagi sekali dari Saint Petersburg setelah menempuh perjalanan berkereta selama 9 jam”, ujar Stefhanie saat berbincang dengan warga yang hadir.
Pada kesempatan ramah tamah, Dubes Wahid menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri 1440 Hijriah kepada warga Indonesia muslim dan apresiasi atas kehadiran para warga Indonesia, baik muslim maupun non-muslim
“Saya berharap momen Idul Fitri ini dapat semakin memperkuat rasa kebersamaan seluruh warga Indonesia yang berada di Rusia”, ujarnya.
Dubes Wahid kembali menekankan pentingnya seluruh warga negara Indonesia senantiasa memupuk rasa persaudaraan, membina dan menjaga persatuan serta kesatuan bangsa dimana pun berada. Melalui kegiatan silaturahmi seperti ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi, jalinan keakraban dan rasa kekeluargaan di antara warga Indonesia.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019