Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional, katanya
Pontianak (ANTARA) - Dentuman dari sebanyak 212 meriam karbit saling bersahutan menandai dibukanya Festival Meriam Karbit dalam rangka memeriahkan malam takbiran yang dipusatkan di pinggir Sungai Kapuas, Gang Mailamah, Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalbar.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa malam mengatakan, festival tahun ini dihadiri seluruh pejabat yang tergabung dalam Forkopimda maupun masyarakat umum lainnya. Untuk itu, ke depan pihaknya akan mengemas festival meriam karbit lebih meriah lagi dengan meningkatkan anggarannya.
Selain itu, juga dengan melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya dan mengundang Kementerian Pariwisata. "Kita akan buatkan video dokumenter untuk promosi permainan meriam karbit sebagai daya tarik wisata di Pontianak," ujarnya.
Meriam karbit juga akan ditampilkan pada saat pembukaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang dipusatkan di Pontianak. "Pembukaan STQ nanti akan ditandai dengan dentuman meriam karbit sebanyak 25 kali," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji menyatakan, pihaknya akan mengupayakan agar Festival Meriam Karbit masuk dalam Kalender Iven Pariwisata Provinsi Kalbar.
"Kalau terus-menerus kita gelar secara rutin, mudah-mudahan ini menjadi salah satu ikon Kalbar secara nasional, bahkan internasional," katanya.
Supaya lebih menarik, lanjutnya, festival ini didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
"Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak," kata Sutarmidji.
Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fazri Udin menjelaskan, tahun ini festival dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam, dengan jumlah keseluruhan 212 meriam karbit. Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok, sedangkan sembilan kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba dikarenakan tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi.
"Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival, mereka hanya meramaikan saja," katanya.
Fazri menerangkan, sembilan kelompok yang tidak ikut serta dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam karbit, sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya 164 meriam karbit.
"Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam," katanya.
Pewarta: Andilala
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019