Kami berharap misalnya ada konvoi untuk takbiran atau apa, tidak keluar dari zona daerah mereka

Jakarta (ANTARA) - Suasana kondusif jelang malam Idul Fitri 1440 Hijriah menyelimuti ibu kota dan sekitarnya yang telah ditinggal sebagian besar penduduk untuk pulang ke kampung halaman, pada Selasa malam.

Kumandang takbir, tasbih, tahmid, dan tahlil sayup-sayup terdengar di masjid-masjid di Jakarta dan kota-kota di sekitarnya pertanda besok hari raya tiba.

Sebagian warga Jakarta yang menghabiskan Lebaran tanpa mudik merayakan malam takbiran dengan berkeliling kampung di sekitar permukiman mereka.

Perayaan malam takbiran itu sesuai arahan Polda Metro Jaya yang meminta masyarakat Ibukota untuk tidak melakukan konvoi takbir keliling keluar dari zona tempat tinggal mereka.

"Kami berharap misalnya ada konvoi untuk takbiran atau apa, tidak keluar dari zona daerah mereka," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Jakarta Selasa.

Argo mencontohkan warga Depok yang ingin melakukan takbir keliling agar melakukannya di Depok saja, tidak perlu melintasi wilayah seperti ke Jakarta atau ke Bogor.

Selain itu, Argo juga meminta masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas.

Polda Metro Jaya, lanjut Argo, melakukan pengamanan malam takbiran di setiap wilayah kepolisian resor masing-masing. Sedangkan pengamanan dari Polda Metro bersifat mendukung jika sewaktu-waktu diperlukan.

"Personel sudah siap di masing-masing wilayah. Kami dari Polda bersifat bantuan jika dibutuhkan akan melakukan kegiatan dan patroli," kata Argo.

Dalam akun resmi Twitter Pusat Manajemen Lalu-Lintas Polda Metro Jaya (TMC Polda Metro Jaya) yang diunggah Selasa malam, petugas kepolisian melakukan penindakan terhadap sejumlah warga yang naik di atas kap bus kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, saat merayakan malam takbir.

Sementara di wilayah lain seperti Jalan Gedong Panjang Penjaringan, Ancol, dan Kali Besar Jakarta Utara, sejumlah petugas lalu lintas Polda Metro Jaya melakukan patroli antisipasi kegiatan malam takbir warga.

Antisipasi teror

Argo mengatakan personel Kepolisian RI dalam Operasi Ketupat memperluas pengamanan untuk mengantisipasi aksi teror saat Lebaran menyusul ledakan bom di pos pantau polisi lalu lintas di simpang tiga Tugu Kartasura Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa dini hari.

Polda Metro Jaya, lanjut Argo, menurunkan sebanyak 6.226 personel dari tingkat Polda hingga Polres yang didukung unsur TNI dan pemerintah daerah.

"Untuk operasi ketupat ini, selain pengamanan jalur juga ada pengamanan tempat ibadah. Pada hari H ada shalat Id misalnya di lapangan mana, di masjid mana, itu semua sudah dilakukan pengamanan. Kami sudah sampaikan ke Polres-Polres," kata Argo Yuwono.

Para personel yang bertugas dalam Operasi Ketupat 2019 juga disiagakan untuk menjaga tempat wisata yang kemungkinan digunakan masyarakat untuk berlibur setelah shalat Id dan mengunjungi saudara.

"Kami juga lakukan pengamanan tempat wisata seperti di Ancol, Ragunan, Taman Mini, Kota Tua dan lain sebagainya, selain tentu saja objek vital seperti pelabuhan, stasiun dan lainnya," ujarnya.

Baca juga: Anies: Antusiasme warga takbiran rayakan Idul Fitri luar biasa
Baca juga: Operasi Ketupat perluas penjagaan antisipasi teror saat lebaran

Pengamanan personel Polda Metro Jaya terhadap perayaan tradisi takbiran di Ibukota dapat dirasakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menilai warganya antusias dan penuh sukacita pada saat merayakan malam takbiran pada Selasa malam.

"Banyak sekali anggota masyarakat yang berkumpul di bahu jalan. Semua keluar rumah dengan penuh suka cita," katanya ketika mengunjungi kegiatan takbiran di Rusunawa KS Tubuh, Jakarta Barat.

Namun, Anies meminta masyarakat yang merayakan takbir keliling agar tetap tertib dan mengutamakan keselamatan.

"Petugas kami siap mengawal dan berkoordinasi dengan jajaran Polda Metro Jaya, khususnya direktorat lalu-lintas. Insya Allah (masyarakat) akan dikawal dan penting untuk memastikan keselamatan," katanya.

Anies juga meminta masyarakat yang menyambut malam Idul Fitri untuk tidak merayakan hingga larut malam karena harus menyiapkan diri untuk beribadan shalat Id pada esok harinya.

Persiapan Idul Fitri

Selain perayaan malam Idul Fitri dengan takbir keliling dan pengamanan oleh Polda Metro Jaya, sejumlah lokasi di Jakarta juga telah disiapkan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan persiapan pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1440 Hijriah sudah mencapai 100 persen. Masjid Istiqlal siap menyambut jemaah pada Rabu (5/6) pagi.

"Kami sudah siap dari segala sisi, sudah 100 persen. Kami langsung sempurnakan hal-hal yang sebelumnya kurang," ujar Abu saat ditemui di Masjid Istiqlal, Selasa.

Abu mengatakan persiapan itu meliputi ketersediaan air wudu, karpet, kantong-kantong parkir, keamanan, kebersihan, hingga listrik.

Untuk kantong parkir, masyarakat bisa memarkir kendaraannya seperti di Lapangan Banteng, Kantor Pos dan Gereja Katedral.

Sebelumnya, Masjid Istiqlal telah mendistribusikan sebanyak 18,5 ton beras zakat fitrah kepada ribuan penerima zakat (mustahiq) yang datang ke masjid pada Selasa sore.

Masjid Istiqlal menerima zakat fitrah dalam bentuk beras 3,5 liter atau uang sebesar Rp50.000. Pembayaran zakat di Istiqlal dibuka sejak tanggal 1 Ramadhan hingga Selasa pukul 22.00 WIB.

Abu mengatakan setiap orang akan mendapatkan lima kilogram beras. Diperkirakan, 2.000 mustahiq memenuhi Masjid Istiqlal untuk mendapatkan beras zakat fitrah.

Sementara untuk zakat fitrah dalam bentuk uang, pengelola zakat menerima sekitar Rp200 juta hingga pukul 17.00 WIB. Apabila digabung dengan zakat mal, fidiah, kafarat, infaq, dan sedekah jumlahnya mencapai Rp500 juta.

"Distribusi dibagi menjadi dua bagian, pertama lewat lembaga-lembaga seperti rumah yatim, panti jompo, masjid-masjid sekitar Istiqlal itu kemarin (Senin). Sekarang (distribusi kepada) perorangan," katanya.

Animo masyarakat dalam membayar zakat pada 2019, lanjut Abu, mengalami perubahan pola. Pada 2018, penerimaan zakat fitrah banyak dalam bentuk uang yang mencapai sekitar Rp400 juta sedangkan pada 2019 lebih didominasi oleh beras.

Di sisi lain, para mustahiq telah berbondong-bondong datang ke Istiqlal sejak pukul 15.00 WIB, sementara zakat fitrah dibagikan sebelum hingga setelah buka puasa.

Di samping persiapan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Istana Negara juga menyiapkan sisi barat laut Silang Monas sebagai lokasi pendaftaran masyarakat yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Rabu (5/6).

"Kegiatan silaturahim dengan masyarakat ini akan dimulai pada pukul 09.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB," demikian keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, yang diterima ANTARA di Jakarta pada Selasa malam.

Menurut Bey, dari Silang Monas, masyarakat akan dibawa masuk ke dalam komplek Istana Negara Jakarta dengan menumpang bus.

Namun sebelum bersilaturahim dengan masyarakat, Presiden terlebih dahulu akan berhalalbihalal dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla, para Ketua Lembaga Negara, sejumlah menteri Kabinet Kerja, para duta besar negara sahabat, serta pejabat negara lainnya pada pukul 09.00 WIB hingga 09.30 WIB.

Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2019