Solo (ANTARA News) - Persija Jakarta dipastikan tak akan membuang kesempatan emas menaklukan Persik Kediri dalam pertandingan perdana babak delapan besar Grup B, di Stadion Manahan, Solo, Kamis (17/1).
"Kami sudah tahu beberapa kelemahan Persik dan dari sisi itu kami akan memanfaatkannya, apalagi Solo bukan kandang mereka, ya mudah-mudahan bisa menang setelah imbang di Kediri September lalu," kata Asisten Pelatih Persija Isman Jasulmei seusai menunggui para pemainnya mencoba lapangan Stadion Manahan Solo, Rabu.
Stadion Manahan akan menjadi saksi kegarangan Persija, menumbangkan Persik. Dari empat pertemuan kedua tim sejak 2004, Persija unggul dengan dua kali menang, satu kali kalah dan sekali seri. Namun, pertemuan terakhir pada, 12 September 2007 menjadi catatan penting karena Persija berhasil menahan imbang 1-1 Persik.
Bagi Persija, duel ini sangat penting untuk melangkah ke partai berikutnya kontra Deltras Sidoarjo (19/1). Sebab Bambang Pamungkas bersama teman-temannya membutuhkan suntikan kemenangan untuk menembus jajaran empat besar yang akan bertanding di Jakarta.
Untuk itu, Pelatih Persija Sergei Dubrovin tidak mau berspekulasi memainkan rotasi di babak pertama. Pilihan menurunkan pemain inti menjadi patokan untuk menjaga mental pemain Persija hingga turun minum nanti. Hanya peringatan kecil tetap dilontarkan pelatih asal Moldova ini terhadap konsentrasi pemain jika telah unggul.
Sergei tidak lagi mau penyakit kambuhan Persija muncul dengan kelengahan menjaga lini pertahanan belakang setelah unggul gol. Kenyataan yang terjadi saat ditaklukan Persipura Jayapura di semifinal Copa (10/1), adalah bukti penyakit lama yang sering kambuh. Jika hal tersebut terjadi saat melawan Persik, bukan tidak mungkin menjadi titik tolak serangan balik cepat Christian Gonzales bersama teman-temannya dengan cepat.
"Masalah konsentrasi mental memang menjadi perhatian khusus Sergei dan harus dipatuhi anak-anak. Kami tidak khawatir jika Persik menganti skema 3-5-2 menjadi 4-4-2, karena kami sudah terbiasa lebih dulu dengan 4-4-2 yang menekankan pada zona kolektivitas dan modern," tambah Isman.
Absennya Kapten Persik Haryanto, ternyata tidak menjadi keuntungan bagi Persija. Sebab di lini gelandang bertahan yang ditinggalkan Haryanto masih ada Jeffri Dwi Hadi yang bisa menggantikan peran sang kapten.
"Semua pemain Persik cukup berbahaya, selain Gonzales ada juga Budi Sudarsono, Danillo Fernando dan lainnya. Tapi siapa yang lebih siap di lapangan dia yang akan menang," tegas Isman.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008