Biak (ANTARA) - Tokoh masyarakat Kabupaten Biak Numfor, Papua Ayub Manaku mengakui, implementasi lima butir nilai Pancasila sangat mengikat kehidupan masyarakat untuk memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pancasila sudah menjadi darah daging bagi setiap masyarakat Indonesia, karena itu sebagai warga negara Indonesia wajib menjaga Pancasila dari rongrongan pihak manapun,"tegas tokoh masyarakat Biak, Ayub Manaku yang juga Kades Mandouw itu.

Ia mengatakan, nilai-nilai yang terkandung Pancasila menjadi nyata pengikat persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.

Ayub mengakui meski banyak terjadi perbedaan dalam berbagai hal dalam kehidupan tetapi dapat disatukan dengan Pancasila.

"Jadikan falsafah Pancasila sebagai benteng dalam memperkuat kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang hingga Merauke,"tegas Ayub Manaku.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Biak Markus Oktovianus Mansnembra mengakui jajaran Pemkab Biak Numfor memperingati hari lahir Pancasila 1 Juni 2019 meski cuaca di Kota Biak telah terjadi hujan deras.

"Saya harapkan Pancasila sebagai falsafah negara tetapi juga dapat merepresentasikan seluruh warga negara Indonesia untuk senantiasa menjaga keutuhan NKRI,"harap Sekda Biak Markus Masnenmbra menanggapi makna peringatan hari lahir Pancasila.

Peringatan hari lahir Pancasila diperingati berbagai instansi pemerintah dan institusi TNI di Biak pada Sabtu 1 Juni 2019.

Baca juga: DPR: Hari Lahir Pancasila momentum kenal kemajemukan bangsa
Baca juga: Akademisi: hari lahir Pancasila momentum refleksi diri

Pewarta: Muhsidin
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019