Khartoum, Sudan (ANTARA) - Sedikitnya 35 demonstran tewas dan ratusan lagi cedera Senin (3/6), saat pasukan keamanan Sudan bergerak masuk untuk membersihkan kamp protes utama di dekat markas besar militer di Ibu Kota Sudan, Khartoum.
Jumlah terbaru tersebut diumumkan oleh penyelenggara protes, Komite Sentral Dokter Sudan.
Beberapa saksi mata mengatakan pasukan keamanan menggunakan amunisi aktif dan gas air mata untuk membubarkan pemrotes, yang telah berkemah dii dekat markas besar militer sejak penggulingan Omar Al-bashir, presiden yang lama memerintah negeri itu, pada April.
"Milisi milik pemerintah secara agresif telah menyerang ribuan warga sipil dalam protes duduk," kata Perhimpunan Profesional Sudan (SPA) di dalam satu pernyataan sebelumnya.
Aliansi Deklarasi bagi Kebebasan dan Perubahan sebelumnya mengatakan 13 pemrotes tewas dan ratusan lagi cedera ketika pasukan keamanan bergerak masuk untuk membubarkan orang-orang di dalam kamp itu.
Perunding oposisi Abbad Medani dilaporkan cedera selama pembubaran tersebut, kata beberapa saksi mata.
"Kami menyatakan Dewan Militer Peralihan (TMC) bertanggung jawab atas apa yang terjadi pagi ini," kata SPA, yang menyeru pemrotes agar "bergabung dalam protes duduk guna melawan upaya ini".
TMC membantah pernyataan mereka.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Militer Sudan serukan pemilu dalam sembilan bulan
Baca juga: Pasukan Sudan serbu kamp pemrotes, sembilan orang tewas
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019