Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan selain dalam hal teknologi, kerjasama pengembangan industri bersama bidang pertahanan antara Indonesia dengan China ditindaklanjuti dengan serius, termasuk keterlibatan perusahaan pertahanan nasional dalam kerjasama itu. Harapan Wapres itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono seusai mendampingi Menteri Pertahanan China Jenderal Cao Gangchu bertemu dengan Jusuf Kalla di Istana Wapres di Jakarta, Rabu.Dalam pertemuan dengan Menhan China, kata Juwono, Wapres juga menyetujui dan mendukung rencana pembiayaan bersama dalam kerjasama pertahanan kedua negara."Saya mendukung, kerjasama pertahanan RI-China terutama dalam hal industri teknologi pertahanan," kata Menhan Juwono Sudarsono mengutip pernyataan Wapres. Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama bidang pertahanan atau "Agreement Between The Ministry of Defence, The Republic of Indonesia and The Ministry of National Defence, The People`s Republic of China on Bilateral Defence Cooperation." Nota kesepahaman itu merupakan realisasi dari kemitraan strategis yang ditandatangani kepala pemerintahan kedua negara pada April 2005 di Jakarta, saat Presiden RRC Hu Jintao mengunjungi Indonesia. Komitmen kedua negara untuk merealisasikan kemitraan strategis itu diperkuat dengan kunjungan balasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Beijing pada 2006. Selama ini, Indonesia dan China telah merealisasikan bekerjasama pertahanan dan militer melalui pendidikan dan latihan, pertukaran kunjungan antar kedua negara, bidang industri meliputi produksi bersama dan alih teknologi, serta latihan militer bersama. Mencakup kerjasama dimaksud juga dilakukan pertukaran informasi intelijen. Pada Tahun Anggaran 2007-2008, Pemerintah China akan menawarkan 21 jenis pendidikan dan latihan dan kursus untuk 23 perwira Indonesia serta dua orang perwira setingkat kolonel untuk mengikuti seminar "ASEAN Armed Forces International Disaster Relief" di China.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008