Kendari (ANTARA) - Penjualan ikan laut segar di pasar tradisional Kota Kendari, Sulawesi Tenggara melambung disebabkan pasokan ikan laut dari pengumpul menurun.

Pedagang pengecer ikan segar di Pasar Anduonohu Puang Kabolong, di Kendari, Selasa, mengatakan pasokan ikan menurun sejak curah hujan tinggi dan angin kencang.

"Stok ikan segar menurun sejak dua pekan terakhir, karena nelayan waspada terhadap cuaca tidak bersahabat. Nelayan juga menunda turun melaut karena menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah," kata Kabolong.

Informasi yang dihimpun menyebutkan harga ikan cakalang sirip kuning yang biasanya dijual seharga Rp45 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp50 ribu/kilogram, penjualan ikan lajang meningkat dari Rp20 ribu/kilogram menjadi Rp35 ribu/kilogram, penjualan ikan kakap meningkat dari Rp20 ribu/kilogram menjadi Rp50 ribu/kilogram, penjualan ikan belanak dari Rp20 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp40 ribu/kilogram, dan ikan baronang ukuran kecil dijual seharga Rp40 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp70 ribu/kilogram.

Selain ikan segar, calon pembeli juga ditawarkan cumi-cumi bakau maupun udang vanamei dengan penawaran harga yang bervariasi sesuai ukuran dan timbangan.

Cumi-cumi ukuran satu kilogram atau lebih sedikit per ekor dijual seharga Rp60 ribu per kilogram, sedangkan udang vanamei dijual seharga Rp90 ribu per kelompok.

"Kalau ikan laut segar mahal, kita beli ikan tawar segar yang lebih murah, seperti ikan mujair dan lele," kata seorang ibu rumah tangga, Nurmin (27).

Ikan mujair dijual Rp25 ribu/kilogram, bahkan penjualan per tusuk lebih banyak, sehingga menjadi alternatif konsumen.

Pewarta: Sarjono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019