Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pagi Rabu ditutup turun tajam 5,48 persen, karena masih dalam fase konsolidasi sementara.
IHSG sesi pagi ditutup turun 149,710 poin menjadi 2.580,321, yang merupakan titik terendah dalam tiga bulan terakhir sejak 23 November 2007, saat IHSG ditutup di posisi 2.581,709.
Sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 36,162 poin menjadi 554,950, yang merupakan titik terendah sejak 29 November 2007 yang ditutup di 600,919.
Analis PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan penurunan bursa-bursa asing masih mempengaruhi pergerakan indeks BEI.
Jatuhnya bursa saham AS Wall Street, setelah data penjualan ritel yang melemah dan kerugian miliaran dolar AS Citigroup menyalakan kekhawatiran ekonomi kemunggkinan memasuki sebuah resesi.
Kondisi ini telah membuat Indeks Dow Jones Industrial Average pada penutupan Selasa malam jatuh 277,04 poin atau 2,19 persen menjadi ditutup pada 12.501,11.
Jatuhnya Dow Jones ini telah mempengaruhi beberapa bursa besar di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo, Hong Kong dan Singapura juga mengalami penurunan tajam.
Bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 turun 375,20 poin atau 2,77 persen pada 13.585,33, bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi turun 1.022,16 poin atau 3,96 persen ke posisi 24.815,60 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang turun 67,16 poin atau 2,13 persen ke level 3.087,41 telah menekan indeks BEI.
Penurunan indeks BEI ini juga akibat tekanan menyusul turunnya harga barang komoditas terutama harga minyak yang mencapai 91,78 dolar AS per barel yang mempengaruhi harga saham sektor pertambangan.
Alfian juga mengatakan, sentimen dari dalam negeri yang menekan indeks, yakni rencana pemerintah yang akan menurunkan tarif seluler hingga 10-30 persen telah menekan harga saham sektor Telekomunikasi, terutama Telkom (TLKM) dan Indosat (ISAT).
Kondisi ini telah membuat jumlah saham yang menguat hanya delapan dibandingkan yang melemah 203 jenis saham, sedangkan 16 stagnan dan 222 tidak aktif diperdagangkan.
Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham Bumi Resources yang turun Rp450 ke posisi Rp5.650, Aneka Tambang terkikis Rp425 ke harga Rp3.975, Telkom terjun Rp450 menjadi Rp8.850, Astra Internasional tertekan Rp1.850 ke posisi Rp26.150, Indosat turun Rp250 menjadi Rp7.150, dan Perusahaan Gas Negara turun Rp1.150 menjadi Rp13.050.
Transaksi berjalan cukup ramai yang mencapai 43.289 kali, dengan volume 1,757 miliar saham dan nilai Rp4,312 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2008