Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Miranda Gultom, mengatakan pola inflasi Januari biasa selalu tinggi, sehingga pihaknya tidak terlalu khawatir. "Selama 10 tahun terakhir ini rata-rata inflasi Januari di atas 1,13 persen. Tahun lalu saja pada Januari 2006 tercatat inflasi 1,36 persen. Jadi ini memang pola inflasi Januari tinggi," kata Miranda kepada pers, di sela acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah di Jakarta, Rabu. Selain itu, katanya, tingginya inflasi Januari ini bukan merupakan patokan perkembangan inflasi secara menyeluruh selama 2008. Menurut dia, inflasi pada Januari yang tinggi didorong oleh harga pangan. Apalagi harga komoditas pangan di dunia saat ini sedang berfluktuasi tinggi, seperti kenaikan harga kedelai, juga merembet ke makanan jadi. Miranda menegaskan untuk mengatasi tingkat inflasi yang seperti itu tidak tepat bila BI responnya dengan suku bunga. "Kita `concern` (menaruh perhatian), tapi responnya tidak dengan suku bunga. Karena penyebabnya dari sisi harga bahan makanan, responnya harus bagaimana dengan pengadaan bahan makanan supaya tidak selalu mendorong naik harganya," katanya. Dikatakannya, yang bisa dibantu BI tentunya dengan memberikan informasi kepada Pemerintah, sebab BI memiliki survei mingguan di daerah. Menurut dia, Pemerintah tanggap dengan situasi saat ini, terbukti untuk mengurangi tekanan harga dari sisi harga pangan tersebut, salah satu responnya dengan melakukan penurunan bea masuk (BM) impor kedelai menjadi nol persen. (*)
Copyright © ANTARA 2008