Makassar (ANTARA News) - Ribuan massa yang sebagian besar PNS dari Kota Makassar dan berbagai kota di Sulawesi Selatan, hari Rabu, berdemonstrasi di tiga tempat di Kota Makassar, yakni Kantor Gubernur dan Gedung DPRD Sulsel di Jl. Urip Sumohardjo serta rumah jabatan gubernur di Jl. Sungai Tangka. Mereka menuntut Mendagri segera melantik Gubernur/Wagub Sulsel terpilih pada Pilkada 5 November 2007, yakni pasangan Syahrul Yasin Limpo/Agus Arifin Nu`mang (Sayang), serta menolak caretaker Gubernur Sulsel yang menurut rencana dilantik Mendagri Mardiyanto akhir pekan ini. Mereka juga mencerca putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan KPUD melakukan Pilkada ulang di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Tana Toraja dan Bone karena dinilai merampas rasa keadilan masyarakat dan akan menjadi preseden buruk pada Pilkada-pilkada di kemudian hari. "Kalau Sayang tidak dilantik dan Mendagri melantik caretaker gubernur maka Makassar akan berdarah-darah," kata seorang orator melalui pengeras suara saat berdemo di halaman depan Kantor Gubernur Sulsel. Massa di kantor gubernur juga menurunkan bendera menjadi setengah tiang sebagai wujud rasa duka atas matinya rasa keadilan menyusul putusan Mahkamah Agung tersebut. Sedangkan di halaman Gedung DPRD Sulsel yang juga dipadati ribuan demonstran -- sebagian sudah menginap di gedung itu sejak Miggu malam (13/1) -- terpampang spanduk besar bertuliskan: "Kami Siap Berdarah-darah Jika Sayang Tidak Dilantik 19 Januari." Mendagri Mardiyanto saat berkunjung ke Mamuju, ibukota Provinsi Sulbar, Selasa (15/1) membenarkan bahwa ia akan melantik caretaker Gubernur Sulsel pada hari Sabtu (19/1) bila belum ada keputusan final Mahkamah Agung terkait sengketa Pilkada Sulsel supaya tidak ada kekosongan pemerintahan. KPUD Sulsel dilaporkan telah mengajukan memori Peninjauan Kembali (PK) terhadap putusan MA tersebut melalui Pengadilan Tinggi Sulsel. Mendagri tidak menyebutkan siapa caretaker Gubernur Sulsel yang akan dilantik itu. Akan tetapi Tribun Timur, sebuah koran harian di Makassar dalam berita utamanya Rabu pagi menulis bahwa berdasarkan sumber di istana kepresidenan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Mayjen TNI Syamsul Mapparepa, mantan Pangdam V/Brawijaya yang kini menjabat Staf Ahli Mendagri dan putera daerah Sulsel sebagai caretaker gubernur. Sampai berita ini diturunkan, massa masih terus mengalir ke gedung DPRD Sulsel. Diperkirakan, massa yang kini terkosentrasi di tiga titik itu telah mencapai lebih sepuluh ribu orang namun aksi-aksi mereka sampai saat ini masih berjalan damai. Aktivitas perekonomian, terutama operasional toko-toko di ibukota Sulsel ini juga tampak masih normal, namun informasi yang berhasil dihimpun ANTARA News menyebutkan banyak pengusaha, terutama pemilik toko warga keturunan, terus siaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan anarkis para demonstran. Ratusan aparat kepolisian berjaga-jaga di tiga tempat tersebut.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008