Malang (ANTARA News) - Pada musim kompetisi tahun ini, Persema Malang, Jawa Timur akan dinakhodai manajer baru karena penjabat sekarang Bambang DH Suyono tidak bersedia dicalonkan lagi dengan alasan regenerasi. "Saya sudah lima tahun menakhodai Persema dan sekarang sudah saatnya ada regenerasi, apalagi banyak orang-orang muda yang memiliki dedikasi dan kemampuan untuk mengendalikan tim ini (Persema), bahkan mampu membawa Persema berprestasi lebih baik," kata Bambang DH. Suyono, Rabu. Bambang mengakui, selama kepemimpinannya Persema tidak meraih prestasi yang membanggakan, bahkan gagal mencapai Superliga 2008. Kesibukannya sebagai Sekda Kota Malang, membuat ia tidak memungkinkan lagi terus memimpin tim yang pernah menyandang julukan "Bledek Biru" itu. Hanya saja, Bambang minta manajer baru Persema nanti lebih aktif dan mampu menggaet sponsor untuk mendanai Persema. Selain itu juga harus memiliki akses luas baik dengan agen pemain maupun PSSI dan yang lebih penting bisa mengangkat Persema dari keterpurukan. Beberapa nama calon manajer Persema 2008 yang sudah menjadi bahan perguncingan diantaranya Hadi Santoso (Kadis Kimpraswil), Edy Sukarto (Kepala Badan Urusan Tanah dan Rumah/BUTR), mantan Kadinkes dr. Soebagyo Soetarjo, Husni Ali (Kepala Dispenda), Mardioko (Kadis Pasar). Sedangkan calon-calon pelatih yang disebut-sebut akan mengarsiteki Persema pada musim kompetisi tahun ini adalah Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Subangkit, Rachmad Darmawan dan beberapa nama lainnya yang masih menangani klub-klub peserta divisi utama maupun yang sudah lolos Superliga. Seorang anggota Ngalamania (supporter fanatik Persema), Andika, mengingatkan manajer baru Persema yang nanti ditunjuk harus bergerak cepat membidik para pemain dan pelatih yang diinginkan karena kalau terlambat mereka bisa digaet atau mendaftar ke klub lain. "Manajemen jangan sampai mengulang kejadian seperti musim kompetisi 2006 dan 2007, terlambat mengikat kontrak para pemain dan pelatih sehingga pemain maupun pelatih bidikan sudah digaet klub lain dan Persema hanya kebagian pemain-pemain yang memiliki kualitas pas-pasan dan akhirnya gagal menembus babak Superliga," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008