Denpasar (ANTARA News) - Tan Lioe Le, penyair dan pemusik asal Bali bertolak ke Belanda, sebelum mengunjungi Prancis dan Jerman untuk mengikuti serangkaian kegiatan sasta dan musik bertaraf internasional yang berlangsung di tiga negara tersebut. "Lawatan ke tiga negara itu berlangsung selama delapan hari, 16-24 Januari 2008 atas undangan The International Literary Festival Winternachen," kata Tan Lioe Le yang akrab disapa Yokki sebelum meninggalkan bandara Ngurah Rai, Bali Rabu. Ia menumpang pesawat dari Denpasar menuju Amsterdam, Belanda lewat Kualalumpur bersama seorang temannya Pio Letta Simatupang asal Bandung yang juga ikut ambil bagian dalam kegiatan yang sama di luar negeri. Di Belanda akan berada selama empat hari 16-20 Januari 2008 untuk pentas dan peluncuran buku kumpulan puisi yang diberi judul "Nach Van De Lampionen" (Malam Cahaya Lampion" terjemahan Linde Voute. Buku yang diterbitkan dalam bahasa Belanda oleh penerbit Uitgeverij Conserve, memuat 64 puisi yang seluruhnya merupakan karya-karya terbaiknya. Lawatan ke negeri Kincir Angin selain pentas di hadapan masyarakat internasional juga tampil sebagai pembicara dalam diskusi sastra bertaraf internasional. Dalam diskusi tersebut akan tampil bersama pembicara dari Belgia dan tuan rumah Belanda akan memaparkan Indonesia baru puisi dan inivatif. Kegiatan bertaraf internasional yang digelar secara berkesinambungan dua tahun sekali itu menampilkan pembicara dari berbagai negara khusus dalam bidang sastra dan musik. Dari Belanda meneruskan perjalanan ke Prancis guna mengadakan serangkaian pementasan musik serta melanjutkan perjalanan ke Jerman guna mengikuti festival musik internasional di Berlin, ujar Tan Lioe Le.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008