Bojonegoro (ANTARA News) - Banjir yang melanda 147 desa di 17 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jatim beberapa waktu lalu ditafsir telah menimbulkan kerugian hingga Rp598,32 miliar lebih. Selain kerugian materiil, banjir yang disebabkan oleh meluapnya Bengawan Solo itu juga telah menewaskan tiga orang, dua diantaranya adalah warga Kecamatan Padangan yang tenggelam dalam banjir. "Kerugian terbesar di bidang sektor perumahan mencapai Rp230 miliar, hampir separuhnya dari jumlah total seluruh kerugian," kata Ketua Harian Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Pemkab Bojonegoro, Bambang Santoso, kepada ANTARA, Selasa. Dia menyebutkan, kerugian sektor perumahan akibat terjangan air banjir Bengawan Solo tersebut, mengakibatkan 177 rumah hancur total, termasuk hanyut, 3.369 rumah rusak sedang dan 33.218 rumah rusak ringan. Rumah warga yang hancur juga hanyut diterjang luapan sungai Bengawan Solo terbanyak di Kec. Kanor sebanyak 74 unit, di sejumlah desa di Kec. Trucuk 22 rumah, di Kec. Kalitidu , Kec. Balen masing-masing 16 rumah dan di Kec. Padangan 12 rumah. Sedangkan jumlah gedung SDN yang rusak total tercatat sebanyak 14 bangunan, rusak sedang 367 bangunan dan rusak ringan 288 bangunan. Jalan di dalam kota dengan tingkat kerusakkan mulai 5 persen hingga 80 pesen sepanjang 47,076 km. jalan poros kabupaten dengan tingkat kerusakkan mencapai 100 persen sepanjang 92,2 km dan puluhan km jalan poros desa. Menurut Bambang Santoso, yang juga Sekkab Bojonegoro itu, data seluruh kerugian akibat banjir luapan sungai Bengawan Solo berbagai sektor tersebut dilaporkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk mendapatkan tindak lanjut dan bantuan. Alasannya, lanjutnya, tidak mungkin Pemkab Bojonegoro mampu menangani perbaikkan berbagai sektor yang rusak akibat banjir di Bojonegoro. "Yang jelas perbaikan berbagai sektor yang rusak akibat banjir akan ditunjang APBN, tetapi realisasinya Juni 2008 mendatang," katanya mengungkapkan. Meski demikian, Pemkab Bojonegoro juga menyiapkan anggaran bencana untuk penanggulangan sektor prasarana dan sarana jalan sebesar Rp2,1 miliar sedangkan dana yang dibutuhkan melakukan rehabilitasi darurat jalan yang rusak di Bojonegoro akibat banjir diperkirakan mencapai Rp60 miliar. Bambang Santoso mengatakan, untuk memperbaiki rumah warga yang hancur total juga hanyut, pemkab mengajukan usulan bantuan kepada Exxon Mobil Oil Indonesia ( EMOI ) sebesar Rp3,5 miliar. "Disetujui berapa ya kita belum tahu, karena baru usulan," tandasnya. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008