Pangkalpinang (ANTARA News) - Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyesalkan terlantarnya jemaah haji kloter 14 asal daerah itu di Bandara Jedah, Saudi Arabia.
"Kita sesalkan pihak manajemen Garuda tidak mengkordinasikan kerusakan pesawatnya kepada maktab atau ketua kloter, sehingga jemaah haji harus terlantar belasan jam," kata ketua IPHI Bangka Belitung, H Wan Fauzan Maas Nst, di Pangkalpinang, Selasa.
Jemaah haji dari kloter 14 yang berasal dari Pangkalpinang dan Bangka Barat itu, bahkan juga terlambat makan. Untuk makan siang mereka baru dapat jam tiga sore dari seharusnya jam 12 itupun setelah jemaah mendesak.
Kerusakan pesawat, dinilainya sesuatu yang wajar dan bisa dimaklumi jemaah. Hanya saja informasi itu harus diberi tahu secara terbuka terlebih dahulu dan yang penting kebutuhan mendasar bagi jemaah seperti makan, minum dan kenyamanan di bandara harus diperhatikan.
Jemaah haji kloter 14 itu harusnya berangkat siang hari, tetapi akibat kerusakan pesawat dijanjikan berangkat pukul enam sore waktu setempat. Namun setelah ditunggu-tunggu perbaikan pesawat tak kunjung selesai. Jemaah baru diberangkatkan keesokan harinya setelah Shalat Subuh.
Ia minta kejadian serupa tidak lagi terulang karena tamu-tamu Allah itu telah mengeluarkan waktu, tenaga, pikiran dan biaya agar bisa jadi haji mabrur, tapi justru saat kepulangan ada permasalahan.
Selama pelaksanaan haji dari 1008 orang calon jemaah haji Bangka Belitung, dari Pangkalpinang dua orang diantaranya meninggal dunia. Hingga kini masih ada dua jemaah haji yang dirawat inap di Mekah Saudi Arabia.
"Biaya rawat inap ditanggung oleh panitia, karena mereka sakit masih dalam rangkaian pelaksanaan ibadah haji, begitu juga biaya kepulangan," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008