Karanganyar (ANTARA News) - Sejak kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto kritis, awal Januari, puluhan pekerja media dan pejabat berdatangan ke Makam Astana Giribangun, tempat Ibu Tien Soeharto dikebumikan.
Salah seorang yang paling dicari pekerja media dan pejabat yang berkunjung ke sana adalah Sukirno (55), Kepala Kantor Pengelola Makam Astana Giribangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sukirno yang terlibat pembangunan Astana Giribangun yang dimulai pada 1974 dan selesai pada 1976, adalah orang yang paling tahu tentang isi dan sejarah makam yang dibangun di puncak Bukit Ngipik ini. Dialah tempat mencari informasi, termasuk bagi sejumlah wartawan media asing yang juga mendatangi Giribangun.
Meskipun luar biasa sibuk melayani jurnalis dan menerima para tamu, ayah tiga anak yang belakangan ini hanya tidur tiga jam setiap hari itu mengaku senang bisa berbagi pengetahuan dengan orang lain.
Ia mengisahkan, pada pemakaman Ibu Tien tahun 1996, jumlah wartawan yang meliput hanya sedikit, namun sekarang mencapai puluhan, bahkan mungkin lebih dari 100 orang.
"Dulu saya mengenal satu per satu wartawan peliput, namun sekarang tidak bisa karena jumlahnya begitu banyak," katanya ketika ditemui seusai mengikuti pembacaan Surat Yaasin dan tahlil di Masjid dalam kompleks makam itu, Senin malam.
Sebagai orang yang mengabdi puluhan tahun di kerabat Keraton Mangkunegaran Surakarta, tentu Sukirno memperoleh gelar, seperti halnya kebanyakan abdi dalem lainnya. "Saya memang mendapat dua gelar, tapi untuk apa saya sebutkan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008