London (ANTARA News) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah Inggris menghendaki Indonesia tetap berperan aktif mengatasi permasalahan perubahan iklim yang tidak saja berkaitan dengan masalah lingkungan hidup tetapi juga menyangkut masalah ekonomi, pembangunan, dan investasi. Hal itu disampaikan Menteri Sri Mulyani kepada ANTARA News usai melakukan serangkaian pertemuan di antaranya dengan Menteri Besar Perbendaharaan Negara (Chief Secretary to the Treasury) Kabinet Perdana Menteri baru Inggris Gordon Brown, Andy Burnham di London, Senin. Kunjungan Sri Mulyani ke Kerajaan Inggris selama tiga hari 13-15 Januari adalah dalam rangka menindaklanjuti hasil pertemuan Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Bali pada Desember 2007. Pada UNFCCC Sri Mulyani memimpin pertemuan tingkat tinggi "High Level Event on Climate Change for Finance Ministers" yang diselenggarakan secara pararel dengan pertemuan UNFCCC. Sri Mulyani mengatakan, banyak negara menginginkan agar Indonesia mengembangkan kerangka untuk menjembatani kepentingan antara negara berkembang dan negara maju. Pada Desember 2007, Indonesia mengundang menteri keuangan mancanegara untuk membicarakan masalah perubahan iklim yang dikaitkan dengan isu ekonomi, ujar penerima penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia (The Best Finance Minister in Asia) dari Emerging Market Forum (EMF). Menurut Sri Mulyani, Inggris mengakui kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan yang dihadiri menkeu dan pejabat dari 36 negara serta 13 lembaga keuangan internasional dan multilateral. Menurut Sri Mulyani, isu perubahan iklim tidak perlu berkompetisi dengan isu-isu lainnya khususnya di negara negara berkembang seperti Indonesia. "Isu perubahan iklim tidak harus bersaing dengan isu lainnya seperti isu pembangunan yang berkaitan dengan isu kemiskinan, maupun pengangguran," ujarnya lalu menambahkan meskipun hal itu tetap penting bagi Indonesia. Diakuinya pembahasan masalah perubahan iklim memang ada kaitannya dengan masalah kemiskinan dan isu lainnya yang menjadi satu pembahasan khusus. Upaya membahas masalah tersebut bisa berpengaruh positif bagi Indonesia karena bisa menunjukkan kepada dunia mengenai peran Indonesia. Hal ini, ujarnya tidak lepas dari keinginan dari Pemerintah Inggris agar Indonesia tetap berperan aktif karena kepemimpinan serta peranan Indonesia dalam pertemuan Bali yang berjalan dengan sukses itu sangat dihargai. Menurut Sri Mulyani keberhasilan Indonesia itu membuat pemerintah Inggris berkeinginan keras untuk tetap memberikan dukungannya. Ia mengatakan, dalam pertemuan bilateral dengan para pejabat di Departemen Pembangunan Internasional (The Department for International Development -DFID) diantaranya Douglas Alexander MP, Shahid Malik, serta dengan para pengusaha Inggris, intinya mereka menginginkan agar RI tetap berperan dan memberikan dukungan agar isu perubahan iklim menguntungkan negara berkembang maupun negara maju. Menteri Sri Mulyani yang didampingi Kuasa Usaha Ad Interim KBRI London Dewa Made Juniarta Sastrawan serta Kepala Badan kebijaksanaan Fiskal DR Anggito Abimayu dan Kepala Pusat Analisa dan Kebijakan Depkeu Agus Supriyanto pada hari yang juga mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Inggris serta dari kalangan "UK Financial Business". (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008