yang ingin bernostalgia mengenang masa-masa dulu di kampung mumpung mudik bisa mampir
Gunung Kidul (ANTARA) - Bagi Anda yang mudik ke daerah Gunung Kidul, tepatnya di Kecamatan Pathuk, jangan lupa mencicipi penganan khas "thiwul ikan asin" yakni nasi thiwul anget yang disajikan dengan sambel bawang dan ikan asin.
Pelaku wisata Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan menu tradisional thiwul lauk ikan asin bagi wisatawan dan pemudik pada libur Lebaran 2019.
"Menu tradisional ini merupakan makanan khas Gunung Kidul. Menu ini merupakan makan siangnya "wong ndeso" setelah pulang dari sawah atau cari rumput buat pakan ternak," kata pengelola warung Pawon Purba, Aris Budiyono di Gunung Kidul, Selasa.
Menu tradisional ini sengaja disajikan supaya pemudik dan wisatawan bisa bernostalgia dengan kampung halaman. Selain itu, bertujuan untuk mempromosikan dan mengangkat menu tradisional kepada wisatawan, bahwa makan tradisonal Gunung Kidul sangat enak.
"Ini tersedia setiap saat di Pawon Purba, yang ingin bernostalgia mengenang masa-masa dulu di kampung mumpung mudik bisa mampir," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan Pokdarwis Nglanggeran melakukan inovasi pengembangan daya tarik kuliner menjadi salah satu prioritas yang didorong oleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran, seperti halnya aneka olahan cokelat.
Ada aneka minuman cokelat chocomix, bakpia cokelat, dodol cokelat, pisang salut cokelat, permen cokelat, cokelat batangan, dan varian lainnya. Wisatawan juga bisa melihat dan terlibat dalam proses pembuatannya.
"Semua bisa didapati di pusat oleh-oleh desa kami di Griya Cokelat Nglanggeran," katanya.
Selain itu, Pawon Purba juga menjadi salah satu tempat makan dan lokasi nongkrong yang asyik untuk menikmati kuliner Ndeso sambil memandang keindahan bentang sawah dan panorama Gunung Api Purba dari depan. Menu sayur lombok ijo, baceman, nasi merah, thiwul, jadah goreng, sambel bawang, makan lalap petai akan jadi kuliner yang dirindukan wisatawan khususnya para pemudik.
"Jadi untuk para pemudik dan wisatawan semuanya kami tunggu di Desa Wisata Nglanggeran," kata Sugeng.
Baca juga: Lima restoran makanan sehat untuk rayakan Idul Fitri di Jakarta
Baca juga: Gulai sabo siap manjakan lidah pengunjung wisata Pasaman Barat
Baca juga: Pedagang kuliner naikkan harga tidak wajar harus dijatuhi sanksi
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019