Indeks dolar AS turun 0,65 persen menjadi 97,1395
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya melemah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pernyataan Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis, James Bullard, pada Senin (3/9/2019), yang memperingatkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) "menghadapi ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh lebih lambat mendatang, dengan beberapa risiko bahwa perlambatan bisa lebih tajam daripada yang diperkirakan karena ketidakpastian rezim perdagangan global yang sedang berlangsung," kata Bullard dalam pidato kepada Union League Club of Chicago pada Senin (3/6/2019).
Dia menambahkan bahwa kondisi-kondisi ekonomi baru-baru ini mengindikasikan bahwa suku bunga acuan The Fed belum berada dalam kisaran rasional, penyesuaian turun tingkat kebijakan segera dijamin untuk membantu memusatkan kembali inflasi.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,65 persen menjadi 97,1395 pada akhir perdagangan, sebut Xinhua.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1257 dolar AS dari 1,1169 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2665 dolar AS dari 1,2631 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,6977 dolar AS dari 0,6938 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,03 yen Jepang, lebih rendah dari 108,43 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9923 franc Swiss dari 1,0007 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3437 dolar Kanada dari 1,3523 dolar Kanada.
Baca juga: Harga minyak turun, Brent ditutup 61,28 dolar per barel
Baca juga: Emas bukukan kenaikan tajam, jadi 1.327,9 dolar per ounce
Baca juga: Dolar melemah tertekan data inflasi dan ancaman tarif terhadap Meksiko
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019