Jakarta (ANTARA News) - Pembiayaan bank syariah yang dilakukan selama 2007 mencapai Rp29,3 triliun atau tumbuh 26 persen dibandingkan tahun 2006. "Pembiayaan ini masih jauh bila dibanidingkan dengan bank konvensional," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Siti Fadjriah di Jakarta, Selasa. Seperti yang dilaporkan Bank IndonEsia, kredit yang disalurkan perbankan ke masyarakat hingga November 2007 telah mencapai Rp1.004,6 triliun. Masih jauhnya jarak pembiayaan bank syariah dan bank konvensional tersebut menurut Siti akibat masih adanya hambatan bank syariah dalam melakukan ekpansi usaha. "Terutama modal," katanya. Sementara itu, pembiayaan bermasalah (non performing financing) neto bank syariah di bawah empat persen, sedangkan untuk NPF brutonya sekitar enam persen. Siti mengatakan, meski pembiayaan bermasalah tersebut meningkat, namun masih dalam taraf terkendali. Untuk itu, ia menambahkan, akan menerbitkan aturan baru mengenai resiko manajeman, dan juga tata kelola perbankan syariah. "Secara otomatis ini akan menjadi salah satu cara menekan NPF," katanya. Ia menambahkan aturan tersebut saat ini masih menunggu standarisasi dari The Islamic Financial Services Board (IFSB) yang merupakan organisasi internasional dalam menstandarisasi aturan bank syariah. Sementara itu, selama tahun 2007, dana pihak ketiga (dana masyarakat) yang berhasil dikumpulkan oleh perbankan syariah mencapai Rp28,3 triliun tumbuh 30 persen dibandingkan tahun 2006. Sedangkan total aset mencapai Rp33 triliun atau tumbuh 31 persen. Dengan demikian, rasio pinjaman atas simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 103 persen. Hingga saat ini, menurut siti, bank yang tengah diproses menjadi bank syariah baru ada dua, yaitu Bank Jasaartha yang diakuisisi BRI untuk dijadikan syariah, serta Bank Perserikatan milik Bank Bukopin yang juga akan menjadi syariah. Sedangkan beberapa bank yang berniat mengubah bank yang diakuisisi menjadi syariah hingga kini belum mengajukan ke BI, yaitu bank Harpa yang diakusisi oleh Bank Panin, Bank Swaguna yang diakuisisi oleh Bank Victoria. "Mereka masih dalam niat belum mengajukan permohonan tertulis," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008