Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya segera membentuk new holding atau perusahaan induk baru sebagai induk dari BUMN perbankan yang telah ada. "Sejauh ini Bank BUMN akan dijadikan holding perbankan kemungkinan besar new holding yang akan membawahi bidang investasi, IT, dan lain-lain," kata Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bank-bank BUMN akan berada di bawah perusahaan induk yang baru itu, tetapi di bawah bank-bank BUMN tersebut masih mungkin ada lagi bank-bank lain. "Jadi bisa multiplayer," katanya. Pihaknya mentargetkan rencana tersebut terealisasi pada 2009 sebagai salah satu respon terpenting terhadap aturan Single Presence Policy (SPP) atau aturan kepemilikan tunggal yang ditentukan oleh Bank Indonesia (BI). "Kita akan ikuti sesuai dengan deadline SPP pada 2010. Dan kan ini baru 2010 dilaksanakan, tapi kita mungkin akan percepat," katanya. Sementara soal kepastian privatisasi PT BTN apakah akan melalui IPO atau strategic sales, Meneg BUMN mengatakan, hal terpenting adalah persoalan jangka panjang atau missmatch BTN bisa diatasi. Menurut dia, opsi IPO dan obligasi bagi BTN masih terus dibahas dan belum final. Pihaknya meminta BTN agar melakukan perbaikan kinerja. "Pemerintah akan melakukan studi bagi BTN, pokoknya dengan pilihan terbaik," kata Sofyan Djalil. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008