Kediri (ANTARA News) - Juara kompetisi Divisi Utama Ligina XIII dan juara turnamen Copa Indonesia tidak secara otomatis akan lolos Liga Champions Asia (LCA) tahun 2009. "Pada tahun 2008 ini kita memang absen, tapi juara Ligina dan Copa Indonesia juga belum tentu mendapatkan kuota di Liga Champions," kata Direktur Pertandingan Badan Liga Indonesia (BLI), Djoko Driyono, di Kediri, Jawa Timur, Selasa. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, selain juara kompetisi dan turnamen berhak dikirim ke kompetisi antar klub paling bergengsi di Benua Asia itu, namun ada ketentuan lain yang ditetapkan induk organisasi sepakbola Asia (AFC). "Ada lima item yang harus dipenuhi oleh klub kalau ingin mengikuti Liga Champions, selain harus juara liga di negaranya masing-masing," katanya usai rapat pertemuan dengan para pelatih klub peserta Putaran Delapan Besar di Balaikota Kediri. Ia menyebutkan, lima item yang harus dipenuhi klub yang akan ikut ambil bagian di ajang LCA itu adalah, pengembangan pembinaan sepakbola usia muda, infrastruktur yang memadai, kualitas sumberdaya manusia, status badan hukum, dan kondisi keuangan. "Sampai sekarang kami melihat banyak klub-klub di Indonesia yang belum bisa memenuhi lima item tersebut, meskipun sebenarnya AFC sendiri menerapkan penilaian dengan standar minimum," katanya menambahkan. Menurut rencana tim inspeksi AFC akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh klub liga sepakbola di Indonesia pada Maret 2008 sebelum memutuskan Indonesia berhak mendapatkan kuota di ajang LCA. Dalam kesempatan itu, Djoko Driyono menambahkan, klub yang menjadi juara Ligina dan Copa Indonesia tahun 2008 ini tidak akan kehilangan hak untuk menjadi kontestan LCA 2009 asalkan tetap harus memenuhi standar kualifikasi AFC. Oleh sebab itu dia meminta klub peserta Putaran Delapan Besar Ligina XIII harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas sehingga peristiwa tidak terpuji yang kerap menghiasi beberapa pertandingan sebelumnya tidak terulang. "Sedang untuk masalah klub yang terpaksa WO (walk out), kami tidak punya wewenang untuk melarangnya karena itu bagian dari hak setiap klub dan pemain. Tapi saya berharap agar peristiwa itu tidak terjadi," katanya menanggapi pertanyaan wartawan terkait sikap tidak terpuji yang dipertontonkan PSMS Medan saat melawan Sriwijaya FC di semifinal Copa Indonesia beberapa waktu lalu di Gelora Bung Karno, Jakarta. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008