Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam mahasiswa asing yang mengikuti program Darmasiswa di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan lima mahasiswa dari program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) fasih berbicara dalam bahasa Indonesia setelah berlatih intensif melalui metode praktik langsung selama empat bulan dalam program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). "Mereka mulai belajar pada September dan sekarang sudah lancar berbahasa Indonesia dengan kosa kata yang bervariasi," kata Kepala Pusat Bahasa UAJY, Vita NPA, di Yogyakarta, Jumat. Program intensif pelatihan bahasa Indonesia itu dilakukan selama empat jam per hari dalam lima hari per pekan dan dalam satu bulan sudah menguasai kalimat-kalimat dasar untuk percakapan sehari-hari. "Mereka sudah bisa berbicara bahasa Indonesia untuk membeli makanan di warung atau menawar barang di pasar," katanya. Metode praktik langsung yang dikenalkan BIPA memaksa seluruh siswa untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia di kelas, meski mereka masih dibebaskan untuk berkomunikasi dengan bahasa lain di luar kelas. Mahasiswa-mahasiswa asing tersebut juga mendapat pendamping dari mahasiswa UAJY untuk semakin melancarkan penguasaan terhadap bahasa Indonesia. Seperti, Lukasz Wagimin, salah satu peserta BIPA yang merupakan mahasiswa asal Polandia menyatakan belum pernah sama sekali mengenal bahasa Indonesia meski ayahnya berasal dari Solo. "Untuk komunikasi sehari-hari di rumah, ayah menggunakan bahasa Polandia atau Inggris, tetapi setelah mengikuti program ini saya sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia tiap kali meneleponnya," katanya dengan logat Eropa yang kental. Menurut dia, kesulitan belajar bahasa Indonesia adalah terletak pada tata bahasa dan banyaknya kosa kata sehingga membuatnya sulit menghafal dan melafalkannya. Sementara itu, Haja Tiana dari Madagaskar mengaku sempat menangis saat pertama tiba di Yogyakarta karena sama sekali tidak bisa berbahasa indonesia. "Tetapi dalam waktu kurang dari 1 bulan saya sudah bisa berbahasa Indonesia meski belum begitu lancar, dan kini bahasa indonesia sudah semakin baik", katanya. Program Darmasiswa dan KNB di UAJY tersebut adalah hasil kesepakatan dengan Direktorat Pendidikan Tinggi, selain UAJY, terdapat enam universitas lain di Yogyakarta yang juga mengikuti program tersebut, diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Institut Seni Indonesia (ISI). "Ke depan, program ini juga akan menjadi rutinitas, tetapi mungkin hanya berbeda pada jumlah pesertanya saja," kata Vita.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009