Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah anggota Komisi V DPR menilai kondisi kenyamanan dan ketertiban serta pelayanan di Bandara Soekarno Hatta, khususnya Terminal 1, tidak lebih baik dari Terminal Pulogadung. "Selamat kepada AP (Angkasa Pura) II karena sampai sekarang kondisi di Terminal 1 tidak lebih baik dari Pulogadung. Bahkan, saat ini Stasiun Gambir lebih baik dari Terminal 1," kata anggota Komisi V DPR, Enggartyasto Lukita, dalam rapat dengar pendapat dengan jajaran AP I dan II di Jakarta, Selasa. Senada dengan Enggar, anggota Komisi V DPR lainnya, Hadi Jamal, mengatakan kondisi kesemerawutan Bandara Soekarno Hatta tidak pernah tuntas. "Malah diperparah dengan persoalan ojek masuk bandara," kata Hadi. Hadi menambahkan sebagai bandara internasional kondisi itu sangat tidak wajar. Tidak hanya itu, kata Enggar, kesemerawutan Terminal 1 saat ini diperparah dengan maraknya taksi gelap berplat hitam. Menanggapi hal itu, Dirut PT Angkasa Pura II, Eddie Haryoto, mengakui penertiban taksi dan ojek melibatkan pihak lain, misalnya Polres Bandara dan Administrator Bandara. "Jadi, pengelola bandara tidak sendiri," kata Eddie mengelak. Jika bandara itu dapat membatasi taksi yang beroperasi hanya satu atau dua perusahaan saja, maka kesemrawutannya akan bisa diantisipasi, kata Eddie. "Namun, hal itu bertentangan dengan praktek usaha yang sehat. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bisa-bisa mendenda miliaran rupiah," kata Eddie. Eddie tak merinci langkah strategis apa yang hendak dilakukan untuk menertibkan kondisi pelayanan di Terminal 1 yang semrawut tersebut. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008