Jakarta (ANTARA News) - Harga ketiga bahan makanan, terigu, minyak goreng, dan telur, di pasar-pasar tradisional Jakarta belum stabil dan bahkan cenderung naik. "Harga terigu, minyak goreng, dan telur, akhir-akhir ini cepat mengalami perubahan. Harga minyak goreng yang paling cepat berubah," kata Mimi, pedagang sembako di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Selasa. Menurut Mimi, harga minyak goreng dalam satu hari dapat berubah. Hal tersebut karena produsen minyak goreng mengikuti perubahan harga komoditas dunia tersebut. "Sekarang saya jual minyak curah Rp10.000 per liter. Modalnya Rp9.400, padahal dua hari lalu masih Rp9.100 per liter," ujar dia. Sedangkan harga telur biasanya dapat berubah dalam hitungan hari, ujar dia. Dua hari lalu harga telur sedikit mengalami penurunan, sehingga di pasar-pasar dijual Rp12.000 per kilogramnya, sedangkan di warung biasanya dijual dengan harga Rp12.500 hingga Rp13.000 per kilogram. Sementara itu, menurut Slamet, pedagang sembako lainnya, tepung terigu merupakan bahan makanan yang kenaikannya cukup drastis. Dalam satu bulan terakhir kenaikannya mencapai Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram. "Tepung terigu dari Rp4.000 sekarang sudah Rp6.500 per kilogram. Itu pun bukan tepung dengan kualitas baik," ujar dia. Dia mengatakan menjual minyak goreng dengan harga Rp10.500 per liter, sedangkan telur dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram. Dampak dari kenaikan harga minyak goreng, tepung terigu, dan telur, mulai dirasakan oleh produsen kue dan roti, ujar Nia, penjual kue di Pasar Rumput. "Memang untuk kue belum ada kenaikan, tapi pembuat kue dan rotinya sudah mulai mengeluh karena bahan bakunya, terutama tepung sudah pada naik," katanya. Dari pantauan ANTARA di beberapa pusat perkulakan dan mini market di Jakarta dan Bekasi, harga tepung terigu kualitas baik yakni segitiga biru kini sudah mencapai Rp13.000 hingga Rp13.400 per kilogram. Sedangkan harga telur mencapai Rp11.300 hingga Rp12.450 per kilogramnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008