Paris (ANTARA News) - Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan penyanyi pop yang juga mantan supermodel, Carla Bruni, terikat dalam pernikahan pada Kamis lalu di Istana Elysee, tulis harian L`Est Republicain, Senin, di situs beritanya dengan mengutip satu sumber tanpa nama yang memiliki hubungan dengan seorang saksi pada acara itu. Mingguan Le Journal du Dimanche sebelumnya melaporkan bahwa Sarkozy, yang genap 53 tahun pada 28 Januari, dan Bruni yang berusia 39 tahun akan menikah pada Februari. Namun, L`Est Republicain mengatakan, presiden Perancis memutuskan mempercepat tanggal pernikahan karena masalah diplomatik yang timbul terkait dengan status perkawinan mereka untuk lawatan resmi ke sejumlah negara dengan aturan-aturan keagamaan yang ketat. Pekan ini Sarkozy pergi ke Arab Saudi tanpa Bruni karena kontak antara pria dan wanita yang tidak menikah atau tidak memiliki hubungan dilarang di negara itu dan bisa terancam hukuman cambuk. Presiden Perancis itu dijadwalkan pergi ke India pada 24 Januari untuk menandatangani sejumlah perjanjian ekonomi penting dan mengambil bagian dalam perayaan-perayaan yang memperingati pembuatan konstitusi India. Kunjungan pasangan yang belum menikah itu akan membuat pusing pemerintah India karena mereka tidak tahu bagaimana memperlakukan wanita itu mengingat ia belum menjadi ibu negara Perancis, kata media India kepada DPA. "Baru pertama kali ini kami menghadapi masalah seperti ini," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri India seperti dikutip pers, dengan menambahkan bahwa pembahasan sedang dilakukan oleh pihak-pihak berwenang India dan Perancis untuk mengatasi masalah itu. Ketua bidang komunikasi Sarkozy, Franck Louvrier, dan jurubicara resminya, David Martinon, menolak berkomentar mengenai laporan tersebut dengan mengatakan, itu merupakan bagian dari kehidupan pribadinya. Namun, ketika ditanya sebelumnya bulan ini apakah ia dan Bruni akan menikah, Sarkozy menjawab dengan tersipu-sipu, "Anda akan mengetahuinya setelah itu terjadi." (*)

Copyright © ANTARA 2008