Beijing (ANTARA News) - China setidaknya telah mencabut izin usaha ekspor 600 produsen mainan anak-anak karena dinilai tidak bisa memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk menghindari kemungkinan adanya penolakan produk di pasar internasional. "Setidaknya ada 3.000 produsen mainan anak-anak untuk ekspor yang kita periksa soal standarisasi dan terdapat 600 perusahaan yang dicabut izin usahanya," kata Wakil Menteri Badan Administrasi Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina (AQSIQ) China, Pu Changcheng, kepada pers, di Beijing, Senin. Selama 2007 sejumlah produsen mainan anak-anak China mengalami kerugian cukup besar akibat maraknya penolakan produknya oleh sejumlah negara karena dinilai tidak memenuhi standar atau tidak aman sehingga membahayakan konsumen, terutama anak-anak. Ia mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk menjawab keinginan mitra dagang dan menunjukkan keseriusan China dalam menangani berbagai produk, utamanya untuk pasar ekspor. "Sejak Agustus tahun lalu, China telah mengkampanyekan keselamatan produk terutama mainan anak-anak dan makanan. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa kita serius menangani masalah standar," kata Changcheng. Menurutnya, pihaknya juga telah memperbaiki serta melengkapi sistem pengujian kualitas produk untuk menjamin bahwa produk yang diuji benar-benar memenuhi standar. "Seperti produk mainan anak-anak, seluruhnya kita buat sesuai dengan disain dan standar yang telah ditetapkan oleh importir dengan mengutamakan melakukan pengujian keselamatan," katanya. Diharapkan dengan keseriusan yang selama ini telah ditunjukkan oleh Pemerintah China, maka negara-negara importir bisa lebih yakin bahwa produk buatan China sudah memenuhi standar dan aman. China selama ini menjadi produsen mainan anak-anak terbesar di dunia, yaitu pada tahun 2006 menjual setidaknya 22 miliar jenis mainan ke pasar dunia, atau sekitar 60 persen dari total mainan anak-anak di dunia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008