Jakarta (ANTARA News) - Kapasitas jalan pantai utara (pantura) akan ditingkatkan dari tiga menjadi empat lajur pada ruas Tegal-Pemalang dan Pemalang-Pekalongan untuk memperlancar arus mudik Lebaran tahun 2008. "Kita sedang evaluasi percepatan pelebaran dari tiga menjadi empat lajur dari arah Jakarta ke Semarang. Saat ini jalur pantura dari Jakarta ke Semarang sudah empat lajur kecuali pada ruas Tegal-Pemalang dan Pemalang-Pekalongan," kata Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Barat Ditjen Bina Marga, Hediyanto Hussaini, setelah menghadiri pelantikan pejabat eselon I dan eselon II di Jakarta, Senin. Hediyanto Hussaini mengatakan peningkatan kapasitas jalan tersebut dilakukan sepanjang 28 kilometer dari Tegal hingga Pekalongan. Ditjen Bina Marga saat ini tengah menenderkan kedua paket pelebaran jalan tersebut yaitu Tegal-Pemalang senilai Rp109 miliar serta Pemalang-Pekalongan senilai Rp167 miliar. "Baru kami tenderkan, jadi belum ada kontrak pemenangnya, mudah-mudahan Februari sudah ada kontraknya yang akan dilaksanakan melalui paket tahun jamak (multiyears)," ujarnya. Hediyanto Hussaini menerangkan, percepatan pelebaran direncanakan akan dikerjakan hanya dalam waktu tujuh bulan dari jadwal normal yang seharusnya dua tahun. Peningkatan kapasitas itu diharapkan telah selesai menjelang terjadinya arus mudik Lebaran tahun 2008. Dengan empat lajur, nantinya pada saat arus mudik dapat diatur tiga lajur menuju semarang serta hanya satu lajur menuju Jakarta. Sementara untuk arus balik akan dilakukan hal yang sebaliknya yaitu tiga lajur menuju Jakarta dan satu lajur menuju Semarang. "Dengan menggunakan aspal semua jelas tidak terkejar, untuk itu kita punya strategi dengan pondasi beton, dengan teknik tersebut sangat mungkin bisa dilakukan, setelah Lebaran usai baru kemudian ruas tersebut kita aspal," ujarnya. Hediyanto Hussaini mengatakan target percepatan tersebut dapat terpenuhi karena tidak adanya masalah lahan. Untuk ruas jalan yang akan dilebarkan tersebut, seluruh lahannya telah berhasil dibebaskan, sehingga Ditjen Bina Marga dapat fokus pada pengerjaan konstruksinya. Ruas tiga lajur pada sebagian pantura di Jawa Tengah menurut Hediyanto Hussaini berpotensi menyebabkan tingginya angka kecelakaan karena tidak jelasnya penggunaan lajur tengah dari ruas jalan tersebut. "Memang ada marka jalan, namun kendaraan besar seperti trailer dan bus seringkali melanggarnya, sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas," paparnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008