Jakarta (ANTARA) - Bek tim nasional Indonesia Ricardo Salampessy mengatakan, dirinya terus beradaptasi dengan pola tiga bek yang diterapkan pelatih timnas Simon McMenemy.
"Saya terus beradaptasi dengan pola pelatih," ujar Ricardo ketika dihubungi dari Jakarta, Senin.
Menurut pesepak bola berusia 35 tahun itu, dirinya sudah lama tidak bermain dengan formasi tiga bek.
Dia pun berjanji untuk membiasakan diri dan bekerja keras agar dapat menunjukkan performa maksimal dalam formasi apapun yang diinginkan pelatih.
"Pelatih Simon suka dengan formasi tiga bek, sesuatu yang sudah lama tidak saya jumpai. Meski agak baru, saya mencoba untuk cepat menyesuaikan diri," tutur Ricardo.
Setelah menjadi pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy memang menerapkan formasi 3-4-3 pada skuatnya. Hal ini berbeda dengan situasi timnas beberapa tahun sebelumnya yang memberikan tanggung jawab pertahanan lini belakang kepada empat bek.
Dengan formasi tersebut, timnas Indonesia berhasil menaklukkan Myanmar dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan FIFA pada Senin (25/3).
Timnas Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, sebagai persiapan untuk menghadapi tuan rumah Yordania di Amman, Selasa (11/6) dan menjamu Vanuatu di Jakarta pada Sabtu (15/6) dalam pertandingan persahabatan FIFA.
Laga internasional itu menjadi pemanasan menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2022 sekaligus Kualifikasi Piala Asia 2023 yang dimulai September 2019.
Pertandingan tersebut juga sangat penting bagi Indonesia karena jika menang akan mendongkrak posisi Indonesia di peringkat FIFA.
Termasuk Ricardo Salampessy, ada 24 pemain yang dipanggil pelatih Simon McMenemy untuk dua pertandingan itu. Namun, hanya 22 nama yang akan diberangkatkan ke Amman, Yordania, untuk melawan tuan rumah.
Baca juga: Simon sengaja panggil kembali pemain yang lama tak di timnas
Baca juga: Simon: timnas Indonesia tidak datang ke Yordania untuk kalah
Baca juga: Pemain timnas diminta pikirkan Yordania selama libur Lebaran
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019