Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), melalui Badan Tim Nasional (BTN), Senin, telah menetapkan Benny Dollo sebagai pelatih baru tim nasional senior Indonesia menggantikan Ivan Venkov Kolev.
"Saya merasa sangat terhormat dengan kepercayaan ini dan saya akan mengangkat prestasi sepak bola nasional," kata Benny (57) saat ditemui di Kantor BTN, Jakarta, Senin.
"Ini adalah sebuah tantangan yang sangat berat tetapi saya termotivasi dengan tantangan ini," ujarnya.
Mantan pelatih Persita Tangerang tersebut menyatakan, telah siap menjalankan tugasnya, yang berdasarkan kontrak akan dimulai 1 Februari 2008.
Sebagai langkah awal, jelas pria yang akrab disapa Bendol itu, ia akan melakukan pemantauan terhadap pemain nasional yang ada untuk memetakan gambaran Timnas yang akan dibangunnya.
Seleksi yang lebih ketat akan diberlakukannya dalam memilih pemain yang berhak mengenakan seragam Merah-Putih nantinya.
Menurut Bendol, 40 hingga 60 persen pemain yang masuk timnas di era Kolev akan dipertahankannya, terutama yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkannya.
"Kriteria utama pemain yang layak masuk Timnas adalah `skill`, kekuatan, dan kecepatan. Mereka juga harus lolos tes fisik yang akan mengukur kadar VO2 max dan HB para pemain," ujar Benny.
"Kalau mereka tidak lolos tes fisik, mungkin ada toleransi dua sampai tiga kali. Tapi, kalau lebih dari itu, maaf saja, mereka akan dicoret. Jadi, peluang masuknya pemain baru ke timnas sangat terbuka," tegas pelatih yang pernah membawa Arema Malang dua kali menjuarai Copa Dji Sam Soe Indonesia pada 2005 dan 2006 itu.
Selain itu, Bendol juga menyatakan akan membuka kembali komunikasi antara pelatih timnas, BTN, pemain, dan para pelatih klub, yang menurutnya selama ini seperti terputus.
Komunikasi tersebut, jelas dia, akan membuat sistem pembinaan menjadi berkesinambungan dan pada akhirnya mampu menyokong pembentukan sebuah timnas yang kuat.
"Jangan sampai pelatih timnas harus mengajari pemain lagi dari nol," katanya.
Ia juga akan berdiskusi dengan BTN dan para pelatih klub mengenai penempatan pemain lokal pada posisi yang penting di klub masing-masing.
"Sekarang anda lihat saja, posisi krusial seperti dua bek tengah, gelandang bertahan, playmaker, dikuasai pemain asing. Akibatnya, sulit mencari pemain lokal yang bagus di posisi itu," katanya.
"Saya akan meminta setidaknya porsi pemain di posisi itu pada setiap klub 50-50 lah antara pemain lokal dan asing," ujar pelatih yang diperkirakan akan mendapat gaji lebih dari Rp50 juta per bulan itu.
Fleksibel
Mengenai skema permainan timnas ala Bendol, ia menyatakan dasarnya adalah pola 4-4-2.
"Tetapi, `It`s the players that make the team, not the team makes the players` (pemainlah yang menentukan tim, bukan tim yang menentukan pemain)," kata Bendol mengutip satu peribahasa Inggris.
"Saya akan lebih fleksibel, tidak seperti pelatih timnas dulu. Strategi dan pola akan menyesuaikan dengan pemain yang tersedia serta lawan yang akan dihadapi," ujarnya.
Saat ini Bendol bersama BTN tengah mempersiapkan program Pelatnas, namun ia belum bisa menyatakan kapan akan dimulai.
"Kompetisi akan segera istirahat hingga lima bulan, jadi pelatnas sangat diperlukan untuk menjaga kondisi pemain," ujarnya.
Setelah berbagai kegagalan yang dialami Timnas Indonesia, terutama di SEA Games 2007, tugas yang diemban Bendol memang sangatlah berat.
Di pundaknya kini bergantung harapan jutaan penggila sepak bola Indonesia yang ingin bisa berbicara tentang Timnas dengan nada penuh kebanggaan.
"Saya sadari harapan itu dan kami akan bekerja keras untuk mewujudkannya," ujar Benny Dollo. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008