Jakarta (ANTARA News) - PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) berharap anak perusahaannya yang akan mengurusi bisnis penyewaan menara, sudah terbentuk pada kuartal dua tahun ini. "Saat ini lagi dalam proses. Kita harapkan (pembentukan anak perusahaan) selesai pada kuartal kedua atau kuartal ketiga," kata Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, di sela-sela seminar CSIS (Centre for Strategic and International Studies) tentang Putusan KPPU soal Kepemilikan Silang Temasek di Jakarta, Senin. Anak perusahaan XL tersebut nantinya akan mengurusi sekitar 11.000 unit menara based transceiver station (BTS) XL dan 2.000 - 3.000 BTS tambahan yang akan dibangun pada 2008 ini. Hasnul mengatakan XL akan bertindak sebagai penyewa BTS karena seluruh BTS akan dikelola oleh anak perusahaan yang baru ini. Dia menjelaskan saham dari anak perusahaan tersebut akan dijual 75 persennya dan XL hanya akan memiliki sekitar 25 persen. Proses penjajakan penjualan rencananya akan dilakukan secara terbuka dan transparan untuk menemukan mitra yang tepat supaya XL dapat merealisasi nilai yang tersembunyi dalam infrastruktur pasif (menara telekomunikasi) yang dimilikinya saat ini sehingga pada akhirnya akan memperbaiki Return on Asset (RoA) dan Return on Employed Capital (ROCE) XL. Proses penjajakan penjualan saham pada anak perusahaan tersebut akan dilakukan pada semester pertama tahun ini dan diharapkan akan selesai pada semester dua tahun ini Dia mengatakan sudah ada sekitar 40 perusahaan yang sudah mendaftar dan menyatakan tertarik untuk membeli saham anak perusahaan XL tersebut. "40 perusahaan itu ada dari tower company dan investment," kata Hasnul. Menurut Hasnul, XL membutuhkan waktu untuk membentuk anak usaha itu karena pihaknya harus menghitung aset-aset terlebih dahulu, kemudian mentransfer aset-asetnya kepada anak perusahaannya yang telah dibentuk, dan menjual sahamnya. Hasnul mengatakan saat ini sudah ada empat operator telekomunikasi yang akan menyewa menara XL yaitu PT Hutchinson CP Telecom, PT Bakrie Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan PT Natrindo Telepon Seluler (NTS). Hasnul mengatakan XL telah membangun lebih dari 3.800 unit BTS pada 2007 sehingga jumlah BTS per akhir tahun mencapai lebih dari 11.000 unit BTS, dimana 1.500 BTS diantaranya merupakan BTS 3G. Penambahan lebih dari 3.800 BTS ini lebih tinggi daripada rencana awal dan dilakukan dengan belanja modal (capex) yang relatif sama dengan rencana semula yaitu sebesar USD 700 juta. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008