Bantul (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pendirian lapak di kawasan Pasar Mangiran Srandakan oleh para pedagang agar berjarak dua meter dari bahu jalan raya untuk antisipasi kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Bantul Agus Jaka Sunarya di Bantul, Senin mengatakan, di Pasar Mangiran pada H-1 sampai H+5 Lebaran akan ada pasar malam Lebaran, agar tidak mengganggu arus lalu lintas maka pendirian lapak harus mundur dari bahu jalan.
"Pasar di Mangiran dan kegiatan tradisional di sana tetap berjalan, namun mengingat jalur nasional diamanatkan tidak ditutup, sehingga agar pasar tidak 'tumpah' ke jalan, untuk membuka kios atau lapak mundur dua meter dari bahu jalan," katanya.
Menurut dia, agar panitia pasar malam Lebaran di Pasar Mangiran Srandakan mendirikan kios dan lapak minimal dua meter dari bahu jalan sudah disepakati bersama, mengingat jalan raya Srandakan di depan Pasar Mangiran merupakan jalur mudik ke Bantul melalui jalur selatan.
"Sudah disepakati bersama, sehingga untuk tahun ini saya yakin semua bisa berjalan lancar, dan imbauan kami kepada panitia agar jangan sampai ada parkir kendaraan di bahu jalan, namun kami mohon parkir dimasukkan ke dalam," katanya.
Meski demikian, kata dia, guna mengendalikan arus lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran di jalan raya Srandakan tersebut, Dishub sudah mendirikan Pos Pengendalian Lebaran tidak jauh dari lokasi tersebut dan menempatkan personel di titik ruas jalan itu.
"Dishub akan melakukan koordinasi dengan kepolisian resor (Polres) dan instansi terkait agar keberadaan pasar malam Lebaran tersebut tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas pada masa arus mudik Lebaran," katanya.
Pihaknya sendiri memprediksi kenaikan arus lalu lintas saat mudik sekitar tujuh sampai 10 persen, dan didominasi kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua, dengan kepadatan arus mulai H-3 Lebaran.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019