Muratara, Sumsel (ANTARA) - Kendaraan pemudik di jalan lintas Sumatera yang mengisi bahan bakar minyak di SPBU Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, mengaku kesal dengan petugas SPBU yang mendahulukan pengisian pembeli dengan jeriken.

"Kesal juga kami dibuatnya, sudah tahu antrean panjang masih saja melayani yang isi pakai jeriken. Harusnya utamakan kendaraan dulu," ujar salah seorang pemudik, Situmorang seusai mengisi BBM di SPBU Rupit, Senin.

Meski merasa geram, namun para pemudik yang sedang mengantre tidak menyampaikan kekesalannya itu kepada petugas SPBU, mereka hanya menggerutu dengan sesama pengendara lain yang juga mengantre.

"Kami bukan orang sini, nanti ribut pula kalau kami protes keras, seharusnya warga di sini yang tegur petugas itu," ujarnya.

Sementara menurut pengendara lainnya yang merupakan warga setempat, Hengki mengatakan pengisian BBM menggunakan jeriken di SPBU Rupit itu telah berlangsung cukup lama, bahkan pengisiannya tidak lagi secara tersembunyi.

"Sudah sering ditegur oleh pemerintah sini, bahkan sering juga ribut gara-gara pengisian jeriken ini, tapi mereka (petugas SPBU) masih tetap ngeyel," ujarnya.

Ia berharap pihak berwenang dalam hal ini PT Pertamina MOR II memberikan teguran atau sanksi kepada karyawannya apabila menyalahi aturan dalam penyaluran BBM.

"Kalau aturannya sudah ada bahwa tidak boleh mengisi jeriken, tentu pihak Pertamina harus bertindak tegas, ini namanya penimbunan, wajar saja minyak di SPBU ini sering habis," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara sejak awal arus mudik berlangsung, antrean kendaraan di SPBU Rupit tidak terlalu signifikan, namun petugas SPBU memang sering mendahulukan pengisian BBM menggunakan jeriken ketimbang kendaraan yang antre.

Bahkan tidak jarang ada pengemudi yang marah saat menyaksikan ulah petugas SPBU yang lebih memprioritaskan warga yang mengisi BBM menggunakan jeriken di saat antrean kendaraan sedang panjang.

Pewarta: Rahmat Aizullah/Indra Goeltom
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019