Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Mooryati Soedibyo, menilai bahwa Presiden RI Periode 1966-1998, HM Soeharto (Pak Harto), seharusnya mendapat penghargaan sebagaimana mestinya sesuai dengan jasa-jasa yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia. "Kita sebagai rakyat Indonesia harus menghargai jasa-jasanya," kata Mooryati setelah menjenguk Soeharto selama sekitar satu jam di Rumas Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Senin sore. Mooryati, yang mengaku telah tiga kali menjenguk Soeharto sejak dia dirawat pada Jumat siang (4/1), mengatakan bahwa kali ini dirinya tidak bisa masuk ke kamar tempat Soeharto dirawat. "Tidak bisa masuk lagi, kalau dulu masih bisa. Sekarang terlalu banyak yang menengok, tempatnya sudah disterilkan. Jadi, harus di luar," katanya. Ia juga mengemukakan, berdoa untuk kesembuhan penguasa Orde Baru (Orba) itu. Ketika ditanya pers mengenai perlu tidaknya kasus hukum Soeharto dilanjutkan, Mooryati yang pengusaha jamu tradisional itu mengatakan bahwa hal tersebut tergantung kepada keputusan Presiden RI. Pada kesempatan itu, Mooryati menunjukkan buku doa berwarna hijau yang diperolehnya setelah menjenguk Soeharto. "Ini untuk berdoa juga di rumah," kata Mooryati, yang juga wakil Ketua MPR RI itu. Dalam kesempatan terpisah, mantan Wakil Presiden (Wapres) Try Soetrisno setelah menjenguk Soeharto mengatakan bahwa dirinya hanya berada di ruang tamu. Ia juga meminta masyarakat turut mendoakan kesehatan Soeharto. "Saya hanya berada di ruang tamu, mari kita mendoakan saja," katanya mantan ajudan dan Wapres dari Soeharto tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008