Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)-nya ditutup melemah 0,7 persen, karena aksi ambil untung (profit taking) atas saham-saham yang telah mengalami kenaikan selama beberapa waktu lalu.
"Dari dalam negeri tidak ada sentimen negatif pasar. Penurunan indeks terjadi karena aksi ambil untung," kata analis PT Valbury Asia Securitas, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 19,891 poin menjadi 2.810,372, dengan volume transaksi 4,36 miliar saham senilai sekitar Rp6,75 triliun. Indeks LQ45 turun 5,648 poin menjadi 610,348.
Indeks sempat turun tajam hingga 40 poin hingga pada level di bawah 2.800 poin karena pelaku pasar panik, namun naik kembali (rebound) setelah pasar kembali mendapat kepercayaan bahwa indeks bisa naik hingga level 2.900 pada jangka pendek, kata Krisna.
Sektor pertambangan dan minyak sawit mentah (CPO) menjadi saham-saham yang menahan laju penurunan indeks.
Sementara itu, saham-saham sektor telekomunikasi seperti Telkom (TLKM) dan Indosat (ISAT) mengalami koreksi karena pasar mengkhawatirkan penurunan kinerja perusahaan tersebut menyusul semakin tingginya persaingan di industri telekomunikasi Indonesia.
Saham TLKM turun Rp200 menjadi 9.850 dan ISAT turun Rp500 menjadi Rp7.900.
Sementara itu, saham yang naik di antaranya saham UNSP (Bakrie Sumatera Plantation) naik Rp250 menjadi Rp2.825, Antam naik Rp50 menjadi Rp4.500 dan saham ITMG naik 1.150 menjadi Rp22.000. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008