"Tes urine dilakukan bagi seluruh sopir dan awak bus antarkota dalam provinsi (AKDP) serta antarkota antarprovinsi (AKAP) yang masuk Terminal Daksinarga, Wonosari," kata Kasat Narkoba Polres Gunung Kidul AKP Tri Wibowo, di Gunung Kidul, Minggu.
Ia mengatakan tes urine dilakukan secara mendadak. Begitu mereka datang ke terminal langsung diarahkan untuk tes urine. Tes urine bertujuan mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan awak angkutan umum, terlebih saat ini memasuki momen mudik Lebaran.
Selain itu, bertujuan supaya pengemudi tidak mengonsumsi narkoba untuk doping dalam bekerja.
Pemeriksaan mendadak ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan awak angkutan umum, terlebih saat ini memasuki momen mudik Lebaran.
"Dari hasil pemeriksaan setiap arus mudik dan arus balik, sopir untuk meningkatkan stamina dengan minum vitamin atau bahkan doping. Nah yang kami antisipasi jangan sampai dopingnya narkoba,” katanya lagi.
AKP Tri Wibowo mengatakan hasil tes urine terhadap belasan awak angkutan umum tersebut, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi penyalahgunaan narkoba, mengingat seluruh sampel yang diambil negatif narkoba maupun zat adiktif/berbahaya lainnya.
"Semua hasilnya negatif dan tidak ada yang mengonsumsi alkohol maupun narkoba," katanya.
Salah seorang pengemudi bus, Yasin mengaku tidak masalah terkait adanya pemeriksaan urine. Sejak dari Jakarta, sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap sopir.
Ia mengaku untuk menjaga stamina selama menjalankan angkutan umum, dirinya memperbanyak minum air putih dan menjaga pikiran, sehingga bisa konsentrasi dalam mengendarai.
"Alhamdulillah saya sehat dan tidak ada narkoba,” katanya pula.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019