Jakarta (ANTARA News) - Pihak keluarga Yanti Irianti (35), TKI yang telah dieksekusi di Arab Saudi pada Jumat (11/1) karena divonis bersalah atas tuduhan membunuh majikannya, menginginkan agar jenazah ibu dari lima anak itu dipulangkan ke Tanah Air. "Saya meminta agar jenazah istri saya dipulangkan saja ke Indonesia, agar kami sekeluarga bisa berziarah ke kuburannya," kata Gino (40) kepada wartawan dalam aksi unjuk rasa yang mengecam pelaksanaan eksekusi Yanti di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Timur, Senin. Gino menuturkan, pertama kali mengetahui kabar mengenai pelaksanaan hukuman mati istrinya itu adalah pada Minggu (13/1) melalui adiknya yang sedang menonton siaran televisi. Kabar duka tersebut segera disampaikan sang adik kepada Gino yang sedang berjualan di terminal bus di Cianjur, Jawa Barat, pada sekitar pukul 17.00 WIB. "Saya tidak terima hal ini. Saya meminta agar pemerintah memperjuangkan hak-hak saya," kata lelaki yang berprofesi sebagai pedagang asongan itu dengan mata berkaca-kaca. Gino mengemukakan, ia tidak memiliki firasat apa-apa sebelum pelaksanaan eksekusi Yanti yang dilakukan dengan ditembak tersebut. Yanti yang juga berasal dari Cianjur itu meninggalkan lima orang anak hasil perkawinannya dengan Gino, yaitu Sofyan (19), Dona (18), Gilang (12), Widi (5), dan Sultan (3). Gino sendiri setelah menerima kabar tersebut, segera diantar ke ibukota oleh Migrant Care, lembaga swadaya masyarakat yang kerap menangani berbagai permasalahan mengenai TKI. Pihak Migrant Care, selain mengecam eksekusi tersebut dan mendesak pemerintah mengirimkan nota protes kepada Arab Saudi, juga akan meminta Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno agar segera menindak Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang telah mengirimkan Yanti. Sebelumnya, Yanti Irianti (35) dieksekusi dengan ditembak pada Jumat (11/1) karena diputuskan bersalah oleh Pengadilan Arab Saudi dalam tuduhan pembunuhan terhadap majikannya di wilayah Assier, Arab Saudi, pada Juni 2006. Laporan resmi versi Arab Saudi menyebutkan Yanti membunuh majikannya karena mau mencuri perhiasan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008