Jakarta (ANTARA News) - Pada hari kesebelas perawatannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), secara umum keadaan mantan Presiden Soeharto membaik, kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr. Mardjo Soebiandono, dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin. "Hemodinamik (denyut jantung dan tekanan darah) stabil, tekanan darah 90-110/40-50 mmhg, pernapasan masih dibantu mesin pernapasan, fungsi jantung memperlihatkan perbaikan tetapi masih terjadi gangguan fungsi paru-paru yang memperlihatkan penimbunan cairan dan infeksi paru-paru," katanya. Laboratorium memperlihatkan peningkatan kadar hemoglobin setelah transfusi darah 600 cc dalam dua hari berturut-turut. Mardjo mengatakan pemberian obat-obatan dan perawatan intensif masih terus dilaksanakan. "Pagi ini telah dilakukan penilaian tingkat kesadaran dengan menghentikan sementara obat-obatan sedasi (menenangkan). Hasil penilaian memperlihatkan adanya respon," katanya. Mardjo memuji semangat Soeharto. "Saya pikir karena dia bekas tentara, semangat hidupnya sangat besar. Kami justru yang heran Pak Harto hebat dalam seperti ini, mungkin kalau saya yang begitu..." katanya tidak meneruskan kalimatnya. Sementara dr Yusuf Misbah mengatakan, kesadaran Soeharto menurun, tapi tidak koma. Pemeriksaan Kesadaran ini akan dilakukan periodik. Hari ini, katanya, pemberian sedasi dihentikan, sementara dan tim dokter melakukan tes kesadarannya. "Beliau bisa buka mata spontan, kemudian disuruh untuk pegang tangan ada respon," katanya. Ia mengatakan, masih ada respon serta reaksi pupil dan kornea baik. "Penghentian obat sedasi itu ada batas waktu. Jadi nanti pemberian obat sedasi ini akan diberikan jika diperlukan," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008