Sudah diduga, ternyata benar banyak yang naik harganya menjalang hari raya. Lumayan terasa kenaikannya karena menjelang hari raya ini sedang banyak kebutuhan
Sampit (ANTARA) - Menjelang Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok di pasar tradisional di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kembali naik.
"Sudah diduga, ternyata benar banyak yang naik harganya menjalang hari raya. Lumayan terasa kenaikannya karena menjelang hari raya ini sedang banyak kebutuhan," kata Lia, warga Sampit, Minggu.
Pantauan di Pasar Keramat Sampit, sejumlah komoditas yang sempat turun, kembali naik. Kenaikan harga ini dikeluhkan pembeli karena dirasakan cukup membebani.
Harga ayam potong yang sempat turun, kini kembali naik menjadi Rp38.000 per kilogram, sedangkan daging sapi juga kembali naik menjadi Rp130.000/kg.
Bawang merah dan bawang putih dijual dengan harga yang sama yaitu Rp40.000/kg, padahal sebelumnya sempat turun menjadi Rp30.000 dan Rp35.000/kg. Harga normal bawang merah dan bawang putih sebelumnya hanya Rp20.000/kg.
Cabai rawit juga kembali naik tinggi menjadi Rp70.000 hingga Rp80.000/kg, padahal harga normalnya hanya Rp40.000/kg. Supaya daya beli masyarakat tidak menurun, pedagang menjual cabai rawit dengan harga Rp8.000 per bungkus.
Sementara itu, komoditas lainnya sebagian bertahan pada harga tinggi dan belum ada tanda kembali normal. Bahkan masyarakat khawatir harga terus naik karena permintaan diprediksi meningkat dalam dua hari menjelang lebaran ini.
"Ternyata kenaikan harga tetap terjadi padahal sampai pertengahan bulan Ramadhan tadi masih bisa ditahan. Mudah-mudahan harga tidak terus naik," kata Rusmawati, pembeli lainnya.
Pedagang beralasan kenaikan terjadi karena pasokan tidak mampu mengimbangi meningkatnya permintaan. Selain itu, saat ini mulai banyak pedagang besar yang mudik sehingga pasokan mulai berkurang padahal permintaan masih tinggi.
"Kami pedagang eceran ini hanya menyesuaikan harga agar bisa tetap dapat untung meski sedikit. Kalau harga di agen naik, kami juga terpaksa menaikkan harga jual. Tapi kami juga tidak berani menaikkan tinggi karena orang tidak mau membeli, artinya omzet dan keuntungan kami juga akan berkurang," kata Maria, salah seorang pedagang.
Masyarakat berharap harga kebutuhan pokok tidak terus naik karena akan membebani. Pemerintah diharapkan hadir untuk membantu agar harga bisa dikendalikan.
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019