Taipei (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Taiwan, Ma Ying-jeou berpeluang menjadi presiden mendatang, setelah partainya, Kuomintang (KMT), mencapai kemenangan besar dalam pemilihan legislatif akhir pekan lalu, kata hasil jajak pendapat yang disiarkan Senin. Ma meraih 51,4 persen dari dukungan pemilih dibanding hanya 19,9 persen yang dicapai pesaingnya, Frank Hsieh, dari Partai Progresif Demokrat (DPP), menurut survei yang dilakukan Senin oleh suratkabar China Times yang berkantor pusat di Taipei. Tapi sekitar 1.004 orang saat ditanyai dalam jajak pendapat itu menyatakan ragu-ragu. Dalam jajak pendapat lainnya yang dilakukan oleh suratkabar United Daily News Ahad, 60 persen dari peserta jajak pendapat yang ditanyai mengatakan, mereka akan memilih Ma, sedangkan dukungan untuk Hsieh merosot ke tingkat terendah yakni 18 persen, dan sebagian menyatakan ragu-ragu. Ma dan Hsieh bersaing untuk menggantikan Presiden Chen Shui-bian dalam pemungutan suara pada pemilihan presiden 22 Maret depan. Periode kedua jabatan Chen akan berakhir Mei mendatang. Kemenangan KMT mempermalukan DPP pimpinan Chen dalam pemilu akhir pekan lalu. KMT meraih 81 dari 113 kursi di parlemen baru, sedangkan DPP hanya menghimpun 27 kursi. Sedangkan sekutu-sekutu partai kecil KMT mengantongi lima kursi. Dalam survei yang dilakukan China Times, 25.5 persen responden mengatakan lemahnya kepemimpinan DPP yang menyebabkan partai tersebut kalah, dengan rincian 16,5 persen karena skandal-skandal korupsi dan 15,2 persen karena pertumbuhan ekonomi yang lamban, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008